Penanggulangan Banjir, Butuh Banyak Pembangunan

Sabtu, 16 November 2013 – 03:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA belum terlepas dari banjir. Pemprov DKI Jakarta terus berusaha menyiapkan upaya penanggulangan dan penanganan banjir. Sementara Ibukota kerap mengalami persoalan banjir akibat luapan air sungai dan genangan air di ruas jalan akibat hujan deras.

Kalangan politisi di Kebon Sirih menilai bahwa persoalan banjir dan genangan air di Jakarta harus segera diselesaikan oleh dua pihak. Yakni pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta. “Sedangkan genangan di jalan, itu seluruhnya kewenangan Pemprov DKI,” Anggota Komisi D (bidang pembangunan) DPRD DKI Jakarta M Sanusi, kemarin (15/11).

BACA JUGA: 250 Ribu Usaha Mikro Kecil Masih Sulit Berkembang

Menurut dia, upaya mengatasi persoalan banjir di Jakarta bisa dilakukan dengan penyelesaian pembangunan Bendungan Ciawi oleh pemerintah pusat yang bekerjasama dengan Pemprov DKI dan Pemprov Jawa Barat. "Sebanyak 13 sungai mengalir di Jakarta. Butuh bendungan yang besar menampung debit air sekaligus mengontrol aliran sungai dan menyuplai air bersih," tandas Sanusi. 

Politisi Partai Gerindra itu juga menegaskan, upaya pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Ciawi lebih mudah. Sebab keberadaan lahan di luar Jakarta. Selama ini resistensi sosial di daerah lebih rendah ketimbang di Jakarta. "Sehingga memudahkan untuk membebaskan lahan. Kalau Pemprov DKI itu cuma bisa bangun setu," kata Sanusi.

BACA JUGA: Sebut Pelajar Calon Bajingan, Ahok Terancam Disomasi

Selain itu, sambung Sanusi, revitalisasi Waduk Ria Rio dan Waduk Pluit merupakan langkah tepat untuk mengurangi banjir di Jakarta. Kendati demikian, untuk mengatasi persoalan banjir di Jakarta, juga dibutuhkan pembangunan bendungan.

Sedangkan persoalan genangan air di ruas jalan, tambah Sanusi, bisa dilakukan oleh Pemprov DKI. Yakni dengan cara merivitalisasi saluran mikro atau gorong-gorong, serta selokan sebagai drainase jalan. "Yang namanya insfrastruktur itu tidak bisa dijalankan dengan cepat, perlu waktu untuk menyelesaikan bangunan. Di Kelurahan juga perlu sosialisasi ke warga agar gotong royong membersihkan selokan," imbuhnya.

BACA JUGA: Ahok Dikecam Karena Sebut Pelajar Calon Bajingan

Terkait dengan kondisi gorong-gorong di Jakarta yang sebagian besar di bawah ketinggian aliran sungai, Sanusi berharap, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI membangun tabung penampungan dari seluruh aliran yang masuk. "Dari penampungan itu, dipompa ke waduk-waduk yang ada tiap kali penuh," tambah dia.

Sementara itu, Kepala DPU DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan, rendahnya permukaan tanah dibandingkan dengan tinggi sungai menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir di Jakarta. Seperti yang terjadi di kawasan Ciledug, banjir mencapai ketinggian 1 meter. 

Akar permasalahan banjir dimaksud, sambung Rudi, akibat meluapnya Sungai Pesanggrahan. Permukaan sungai lebih rendah dari daratan. Karena itu diperlukan pembuatan turap agar permukaan sungai naik dan air tidak meluap. Sedangkan panjang aliran Sungai Pesanggrahan hingga 29 kilometer, dengan kondisi sekarang cukup mengkhawatirkan. "Selain perlu ditinggikan, perlu dikeruk karena adanya pendangkalan sedimen dan pelebaran sungai. Tapi kita kesulitan masukin alat berat ke sungai," pungkasnya. (rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buang Sampah Sembarangan Bakal Kena Denda Rp 500 Ribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler