Penanggulangan Pandemi Dinilai Gagal, Cipayung Plus Sentil Kabinet

Jumat, 20 Agustus 2021 – 19:45 WIB
Kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari sebelas organisasi antara lain, PB HMI, PB PMII, PP GMKI, PP PMKRI, PP HIKMABUDHI, PP KMHDI, DPP IMM, PP KAMMI, PP HIMA PERSIS, PP PII, EN LMND. Foto: Kelompok Cipayung Plus

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai gagal dalam menanggulangi pandemi Covid-19 bersama dampak yang datang mengiringinya, baik di sektor ekonomi, sosial, budaya, politik maupun pemerintahan.

Hal itu diserukan oleh Kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari sebelas organisasi antara lain, PB HMI, PB PMII, PP GMKI, PP PMKRI, PP HIKMABUDHI, PP KMHDI, DPP IMM, PP KAMMI, PP HIMA PERSIS, PP PII, EN LMND.

BACA JUGA: Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Polisi Sebut Korban dan Pelaku Saling Kenal, Sempat Berantem

Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Jefri Gultom mengatakan pada momen Kemerdekaan ke-76 RI, presiden dengan tegas menyampaikan dalam pidatonya bahwa pandemi itu seperti kawah candradimuka yang menguji, mengajarkan, dan sekaligus mengasah.

Kondisi ini menjadikan setiap negara, khususnya Indonesia untuk siap menghadapi dan mengelolanya.

BACA JUGA: Ini Identitas Korban Penusukan di Tandes Surabaya, Ada yang Kenal?

"Korupsi bansos yang menggurita, dan isu-isu lainnya adalah ironi di tengah derita rakyat yang membutuhkan pertolongan serius," ujar Jefri Gultom membacakan sikap Kelompok Cipayung Plus di Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (20/8).

Dia mengatakan pandemi Covid-19 yang menyerang dunia dalam setahun terakhir ini membuat keadaan tidak baik-baik saja. Benteng kesehatan dihantam sedemikian rupa.

Menyikapi penanganan Covid-19 ini, Jefri mengatakan presiden untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kabinet Indonesia Maju.

Lebih lanjut, Jefri menyebut, hal ini mesti dievaluasi secara total dan penting untuk disuarakan sebab menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat luas.

Ketika ditanyakan menteri-menteri mana saja yang perlu dievaluasi oleh Presiden Jokowi, dia menyampaikan bahwa presiden pasti sudah memiliki indikator penilaian untuk mengevaluasi para menteri.

"Kami yakin Pak Jokowi sudah memiliki indikator penilaiannya. Ada menteri yang sebelumnya dipercayakan sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19, tapi belakangan tugasnya diambil-alih oleh salah satu menko. Kemudian beberapa menteri yang tugasnya melakukan distribusi vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan, serta bansos, ternyata tupoksi mereka malah dikerjakan oleh Polri, TNI, dan BIN. Mereka ini seakan-akan bekerja, padahal di atas keringat orang lain," katanya.

Jefri menyampaikan bahwa presiden sudah bekerja keras, namun beberapa menteri ini terlihat hanya bersandiwara dan melakukan kegiatan seremonial saja.

"Berkali-kali presiden meminta para menteri untuk memiliki sense of crisis, tapi beberapa menteri ini justru fokus pada kepentingan politik dan bisnis mereka. Justru kami mengapresiasi kinerja Polri, TNI, dan BIN yang bekerja keras sehingga target Pak Jokowi untuk percepatan program vaksinasi bisa tercapai. Menteri yang berdiri di atas keringat orang lain layak untuk dicopot," ujarnya.

Kelompok Cipayung Plus yang menghadiri konferensi pers antara lain Ketua Umum EN LMND, Muhammad Asrul, l Ketua Umum Hikmabudhi, Wiryawan, Ketua Umum PII, Rafani Tuahuns, serta para perwakilan lainnya. (rhs/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler