jpnn.com, JAKARTA - Kantor Pos Bogor telah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap 12 dan 13 kepada 121.940 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayahnya hingga Senin (3/5).
Jumlah tersebut sebesar 94,75 persen dari total jumlah alokasi 128.694 KPM.
BACA JUGA: Kemensos Tangani Pasien HIV yang Alami Gizi Buruk di Kabupaten Gowa
Kepala Kantor Pos Bogor Pupung H mengatakan, total BST yang diterima oleh KPM pada tahap 12 dan13 sebesar Rp600 ribu.
"Kami menyalurkan BST sesuai dengan data yang diterima dari Kementerian Sosial," kata Pupung H di Kantor Pos Bogor, Senin (3/5).
BACA JUGA: Sekjen Kemensos Mengaku Tidak Tahu soal Jatah Fee Juliari
Pupung mengatakan pada akhir masa bayar, Kantor Pos akan melakukan pelaporan kepada Kemensos jumlah yang terbayar, sisa pembayaran, dan laporan atas tidak dapat disalurkannya.
“Jadi, kalau 12 April, maka selesainya 12 Mei. Kurang lebih 30 hari, setelah itu datanya akan dikunci dan kemudian tidak dapat dibayarkan kembali. Dan sisanya dikembalikan ke kas negara,” kata Pupung.
BACA JUGA: Program BST Harus Diperpanjang untuk Menggenjot Konsumsi Masyarakat
Dalam penyaluran BST, Pupung menjelaskan bahwa KPM wajib membawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya.
“Kemudian KTP aslinya akan difoto oleh petugas bayar dan dimasukan ke aplikasi. Baru kemudian mereka memperoleh uang Rp600 ribu untuk dua tahap,” kata Pupung.
Pengambilan BST tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun, kecuali anggota keluarga yang berada dalam satu KK dan sudah dewasa.
Untuk KPM lansia dan sakit, PT Pos menerapkan strategi komunitas, yakni dengan membuka layanan di kantor kelurahan, kecamatan, di sekolah atau lapangan.
Juru Bayar Kantor Pos Bogor Taufik Ismail mengatakan dirinya kerap mengantarkan langsung BST ke rumah KPM.
Menurut Taufik, banyak KPM yang lansia sudah tidak bisa mengambil BST ke kantor pos maupun komunitas. Dalam penyaluran, petugas Kantor Pos didampingi pihak kelurahan, RT, maupun RW.
“Banyak yang seperti itu semua. Yang lansia semua kami antar, ada yang bisa cuma duduk atau berbaring. Dia enggak bisa kemana-mana, jadi kami antarkan,” kata Taufik.
Dia mengaku ikhlas bisa membantu para KPM dengan terjun langsung. Menurutnya, hal tersebut merupakan tanggung jawab sebagai juru bayar untuk memastikan BST tersalurkan.
KPM di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor merasakan banyak banfaat dari BST yang dia terima. Warga Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Nani Susilawati dari mengaku sangat terbantu dengan BST.
Dirinya juga mengatakan pelayanan yang diberikan oleh Kantor Pos Bogor sebagai penyalur sangat baik sekali. “Pelayanan sangat baik dan pengambilan tersebut sangat bermanfaat sekali,” ujar Nani.
Nani mengaku telah menerima penyaluran dana BST sebanyak delapan kali sejak 2020, dengan rinciaan empat kali sebesar Rp600 ribu, lalu empat kali sebesar Rp300 ribu.
Sebagai orang tua tunggal dan wirausaha, BST meringankan kondisi perekonomian keluarganya di tengah pandemi Covid-19.
Nani memanfaatkan dana BST untuk dikembangkan sebagai modal usaha. Dirinya mengembangkan dana BST untuk usaha konveksi yang dikembangkannya.
Demikian pula dengan Amsori, warga Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. BST digunakan untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari keluarga dengan membeli sembako.
“Bermanfaat untuk keluarga dengan kondisi saat ini,” ucap Amsori yang sudah menerima BST sebanyak lima kali. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh