"Ini sedikit mengejutkan dimana pada 2012 es Arktik di bulan Agustus ini di bawah rekor terendah sejak tahun 2007," ujar kata Walt Meier, seorang ilmuwan NSID seperti dilansir phys.org.
Hal ini berarti pencairan es di Kutub Utara semakin memprihatinkan. Bahkan kali ini merupakan rekor tertinggi yang pernah tercatat sejak dilakukan pengukuran satelit selama tiga dekade.
Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa Kutub Utara menyusut terkait dengan pemanasan suhu global yang disebabkan oleh peningkatan aktivitas manusia dan produksi gas rumah kaca yang dipompa ke atmosfer bumi.Para peneliti mengatakan, es abadi yang berusia sangat tua dan tebal yang selama ini mendominasi wilayah arktik telah digantikan oleh lapisan es yang lebih muda dan tipis sehingga bertahan hanya satu atau dua musim sebelum akhirnya mencair. Luas es muda ini kini mencapai sekitar 80 persen dari lapisan es keseluruhan.
Terhitung sejak 1979, pada September di Kutub Utara es laut telah menurun sebesar 12 persen per dekade. Rekor ini, pernah terjadi sebelumnya dimana es Arktik pernah menyusut hingga 1,66 juta mil persegi atau setara 4,28 juta km persegi yang terjadi pada 2007.
Luasan ini 23 persen di bawah rekor sebelumnya pada 2005 dan 39 persen di bawah rata-rata jangka panjang 1979-2000.Volume es laut di Arktik sangat penting diperhatikan. Sebab, daerah ini adalah pengendali utama cuaca global. Tahun ini, hilangnya es laut di Arktik semakin memperluas volume lautan di Kanada bagian utara, Alaska, serta rute laut Eropa bagian utara, dan Siberia.
Hilangnya es sama halnya dengan semakin kritisnya persediaan air tawar bagi dunia.Ilmuwan percaya Kutub Utara mungkin bebas es pada musim panas dalam beberapa dekade mendatang. Dalam gambaran besar, di tahun 2012 es laut telah mengalami penurunan hingga luas es Arktik mencapai batas minimun selama 34 tahun terakhir sehingga tidak ada alasan untuk percaya bahwa tren ini akan berubah.
Es laut Kutub Utara sangat penting karena membuat dingin daerah kutub dan membantu pengendalian iklim beberapa global telah dijuluki "AC bumi".
Sementara permukaan terang es laut Kutub Utara memantulkan kembali sinar matahari sampai 80 persen ke angkasa. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ilmuwan Temukan Tikus Ompong di Sulawesi
Redaktur : Tim Redaksi