Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Disetop

Minggu, 21 Desember 2014 – 01:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Memasuki hari kesembilan, pasca insiden bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban di lokasi. Namun, Sabtu (20/12) hasil pencarian nihil. 

Akhirnya, diputuskan proses pencarian jenazah dihentikan."Pencarian jenazah korban telah dilakukan hingga pukul 12.00 WIB.  Tapi tidak ada jenazah yang ditemukan dan sesuai hasil rapat evaluasi tadi malam, pencarian jenazah dihentikan pada 21 Desember 2014,"ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Sabtu (21/12).

BACA JUGA: Tak Netral, Akbar Tanjung Ditolak Jadi Mediator Islah

Sutopo melanjutkan, dengan dihentikannya proses pencarian, total jenazah yang telah berhasil ditemukan sejauh ini mencapai 93 jenazah. Meski begitu, status tanggap darurat masih tetap diberlakukan bahkan rencananya akan diperpanjang. "Status tanggap darurat direncanakan akan diperpanjang selama 14 hari terhitung mulai tanggal 22 Desember 2014 sampai dengan 4 Januari 2015," lanjutnya. 

Menyoal pengungsi, Sutopo memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi di tiga kecamatan, terpenuhi dengan baik. Bahkan, persediaan logistik yang ada, sudah lebih dari cukup. Selain itu, pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Banjarnegara telah merencanakan relokasi bagi warga Dusun Jemblung yang terdiri dari 22 Kepala Keluarga (KK) dan Dusun Pensil dengan 36 KK. Lokasi relokasi tersebut berada di Dusun Karangtengah dan Dusun Ambal. Kedua lokasi tersebut sudah sesuai dengan rekomendasi Badan Geologi, Kementrian ESDM. 

BACA JUGA: Pihak Hary Tanoe Disarankan Segera Eksekusi Putusan BANI

"Saat ini, proposal usulan bantuan yang akan diajukan ke pemerintah provinsi dan BNPB sedang disusun. Yang semula Dusun Jemblung ada 43 KK yang harus direlokasi ternyata hanya ada 22 KK, karena yang 21 KK meninggal semua sekeluarga sehingga tidak ada yang harus direlokasi," paparnya. 

"Terkait upaya pencegahan bencana serupa, Sutopo menuturkan, pemasangan sistem peringatan dini longsor atau Landslide Early Warning Sistem (LEWS) juga mulai dilakukan. Kemarin, tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memasang peralatan 10 unit LEWS. Rinciannya, lima unit dipasang di Banjarnegara, satu di Kulonprogo, satu di Bandung Barat. "Kemudian satu di Pekalongan, satu di Banyumas, dan satu di Magelang. Sedangkan dari PVMBG Badan Geologi, 10 unit LEWS akan dipasang di Wonosobo lima, Jawa Barat bagian selatan ada empat dan Magelang satu," katanya. (ken)

BACA JUGA: Jokowi Diminta Pilih Kapolri Berkarakter Kuat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Akhir 2014, BUMN Ganti Dirut PLN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler