jpnn.com - JAKARTA - Penulis buku "Kembali ke Indonesia, Langkah, Pemikiran, dan Keinginan", Nicolaas Jouwe mengatakan, dirinya yang menciptakan bendera Bintang Kejora dan ikut mendirikan Tentara Papua Merdeka (TPN-OPM) untuk berjibaku dengan tentara Republik.
"Saya yang menciptakan bendera Bintang Kejora yang dikibarkan pertama kali pada 1 Desember 1961. Itu adalah tipu muslihat Belanda, karena semenjak Kemerdekaan Papua yang dikumandangkan 1 Desember 1961, masyarakat Papua tidak pernah menikmati kemerdekaan itu," kata Nicolaas Jouwe saat bedah buku karayanya itu, di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (27/3).
BACA JUGA: Presiden Berharap Kuala Namu Terus Berkembang
Dikatakan, Belanda menjanjikan jika Papua sudah merdeka, ia akan dijadikan presiden. Namun setelah lebih dari 40 tahun, Nicolaas sadar bahwa apa yang ia sebut 'perjuangan' untuk Papua merdeka hanyalah akal-akalan Belanda untuk mempertahankan kepentingannya di bumi Nusantara yang kaya ini.
Dalam bukunya, yang diterbitkan PT Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2013, Nicolaas menulis, pelariannya merupakan pilihan yang patut disesali.
BACA JUGA: Komnas HAM Turunkan Tim ke Aceh
"Saya merasa pelarian ke Belanda merupakan pilihan yang patut disesali. Kembali ke Tanah Air dengan keyakinan baru, bahwa hanya ada satu cara mewujudkan impian memajukan Tanah Papua, yakni bersama-sama Pemerintah Indonesia membangun dan terus membangun agar Tanah Papua semakin mandiri, maju dan sejahtera," tulis Nicolaas Jouwe.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Aparat Lambat, Korban Terus Bertambah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gemuruh Gunung Merapi, Ngeri...
Redaktur : Tim Redaksi