SURABAYA - Pendaftaran Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang diselenggarakan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya sepi peminat. Pendaftaran yang digelar 2 sampai 13 Juli tersebut hanya dijaga satu petugas.
Menurut pantauan Jawa Pos, di ruang pendaftaran IPDN lantai III hanya terlihat seorang petugas. Lalu, ada dua orang hanya bertanya mengenai persyaratan pendaftaran.
Sepinya pendaftaran IPDN tersebut diperkirakan karena masyarakat masih menyiapkan berbagai persyaratan. Namun, menjelang masa pendaftaran habis diprediksi jumlah pendaftar akan melonjak drastis.
Salah satu calon pendaftar IPDN, Ida Rinawati, mengatakan, dirinya datang ke BKD untuk bertanya soal berbagai persyaratan yang diperlukan. Dengan demikian, semuanya bisa dilengkapi saat mendaftar.
Persyaratan pendaftaran memang cukup banyak. Karena itu, sangat wajar bila peminat tidak bisa langsung mendaftar. "Paling, saat mendekati batas pendaftaran baru banyak atau membeludak," ujarnya.
Kepala BKD Surabaya Yayuk Eko Agutin mengatakan, sudah biasa jika pada minggu-minggu awal pendaftar itu sepi peminat. Hal itu terjadi karena warga mempersiapkan berbagai persyaratan. Misalnya, SKCK (surat keterangan catatan kepolisan), surat keterangan sehat, dan surat keterangan belum menikah. "Itu beberapa persyaratannya," jelasnya. (idr/c2/ai)
Menurut pantauan Jawa Pos, di ruang pendaftaran IPDN lantai III hanya terlihat seorang petugas. Lalu, ada dua orang hanya bertanya mengenai persyaratan pendaftaran.
Sepinya pendaftaran IPDN tersebut diperkirakan karena masyarakat masih menyiapkan berbagai persyaratan. Namun, menjelang masa pendaftaran habis diprediksi jumlah pendaftar akan melonjak drastis.
Salah satu calon pendaftar IPDN, Ida Rinawati, mengatakan, dirinya datang ke BKD untuk bertanya soal berbagai persyaratan yang diperlukan. Dengan demikian, semuanya bisa dilengkapi saat mendaftar.
Persyaratan pendaftaran memang cukup banyak. Karena itu, sangat wajar bila peminat tidak bisa langsung mendaftar. "Paling, saat mendekati batas pendaftaran baru banyak atau membeludak," ujarnya.
Kepala BKD Surabaya Yayuk Eko Agutin mengatakan, sudah biasa jika pada minggu-minggu awal pendaftar itu sepi peminat. Hal itu terjadi karena warga mempersiapkan berbagai persyaratan. Misalnya, SKCK (surat keterangan catatan kepolisan), surat keterangan sehat, dan surat keterangan belum menikah. "Itu beberapa persyaratannya," jelasnya. (idr/c2/ai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Islam Nusantara Jadi Prodi Pascasarjana STAI NU Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi