jpnn.com - JAKARTA--Bagi siswa SMA/MA/SMAK/SMTK, SMK/MAK, serta program paket C yang nilainya kurang bagus (55) atau belum menempuh ujian secara lengkap, diimbau untuk mengikuti ujian nasional perbaikan (UNP).
Pendaftaran UNP yang sudah dibuka 28 September ini, akan ditutup 23 Oktober. Itu berarti waktu yang tersisa tinggal 14 hari lagi.
BACA JUGA: Kemendikbud Dukung Dua SMK di Sumba Barat Daya
"Bagi yang ingin mengikuti UNP, sillakan mendaftar secepatnya karena batas akhir pendaftaran 23 Oktober 2015," kata Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Zainal Arifin Hasibuan, Senin (5/10).
Dijelalskannya, pelaksanaan UNP akan menggunakan sistem computer-based test (CBT). Calon peserta UNP dapat mendaftarkan diri secara daring (online) di laman https://unp.kemdikbud.go.id .
BACA JUGA: Ahok Ingin Film Nasional Jadi Tuan di Rumah Sendiri
Terkait dengan tempat ujian, calon peserta dapat memilih di provinsi sekolah asal atau provinsi domisili saat ini. Jadwal pelaksanaan UNP pada 22 Februari hingga 5 Maret 2016. Hasil UNP diumumkan tanggal 19 Maret 2016.
"Mengikuti UNP tidak wajib, tapi merupakan pilihan," kata Zainal.
BACA JUGA: Ahok: Produsen Film Bisa Manfaatkan Wisata Balai Kota
Peserta UN yang nilainya belum memenuhi standar boleh memilih untuk ikut atau tidak, namun sebagai penyelenggara BSNP wajib memenuhi hak peserta didik yang belum mencapai standar untuk mengikuti ujian nasional perbaikan.
Proses pendaftaran, tambah Zainal, dibuat sesederhana mungkin. Calon peserta cukup melakukan registrasi dengan nomor peserta UN 2015 dan tanggal lahir seperti yang tertera pada kartu peserta UN. "Namun tetap ada verifikasi yang disiapkan dalam aplikasi pendaftaran," kata pria yang juga dosen di Universitas Indonesia tersebut.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan UNP yang dilaksanakan dalam bentuk CBT merupakan upaya menuju green assessment.
"UNP didesain dalam bentuk CBT karena ingin mengurangi pemakaian kertas dalam UN," tambah Totok. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah.. Papua Nugini Ingin Bangun Sekolah Berbahasa Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi