jpnn.com - BOGOR - Minggu (20/11), dunia memperingati Hari Anak Internasional. Bocah 10 tahun asal Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Khansa Syahlaa, punya cara tersendiri merayakannya.
Khansa bertekad menaklukan tujuh puncak gunung tertinggi (Seven Summit) di Indonesia. Hingga November ini, ia sudah menjejakkan kaki di enam puncak Nusantara.
BACA JUGA: Ladies, Coba Deh Cara Mudah Putihkan Ketiak Ini
Teranyar, Khansa menyapa anak seusianya di seluruh dunia, dari puncak tertinggi Pulau Borneo, Gunung Bukit Raya (2.278 MDPL), Kalimantan Tengah.
“Tinggalkan gadget mu, keluar dari zona Aman, lihat Indahnya Indonesia dari Puncak-Puncak gunung,”, Begitu pesan Khansa, di peringatan Hari Anak Internasional, Minggu (20/11).
BACA JUGA: Berkat Kampanye Keren ini, Museum Bakal Kinclong
Khansa sebenarnya sudah mendaki 11 gunung sejak usia delapan tahun. Diawali dengan petualangan ke Gunung Kencana dan Gunung Gede di Bogor, kemudian berlanjut ke Gunung Semeru di Jawa Timur.
Namun yang paling menarik perhatian adalah keberaniannya hingga sukses melakukan pendakian maraton pada Juli 2016 lalu ke puncak Gunung Binaiya (3027 MDPL) di Pulau Seram, Maluku dan puncak Gunung Rinjani (3726 MDPL) di Lombok, NTB.
BACA JUGA: Ketahui 6 Manfaat Penting Buah Anggur
Pendakian itu meneruskan petualangan seven summit yang lebih dahulu dilakukannya ke puncak Rantemario Gunung Latimojong (3478 MDPL) di Sulawesi Selatan dan Indrapura puncak Gunung Kerinci (3805 MDPL) di Sumatera pada usia 9 dan 10 tahun. Juga Gunung Semeru (3676 MDPL) di Jatim saat berusia 8 tahun.
Menaklukkan enam puncak gunung tertinggi rupanya belum cukup bagi siswi kelas lima SD Daar El Salam, Vila Nusa Indah Bogor, ini. Keindahan puncak Carstenzs Pyramide di Papua, kini semakin tergambar jelas di benaknya.
Dalam waktu dekat, Khansa berniat kembali “menyeret” sang Ayah, Aulia Ibnu, ke Tanah Mutiara Hitam.
“Pengalaman paling seru dan berat waktu di Gunung Binaiya. Lalu terakhir di Gunung Bukit Raya. Karena harus melewati sungai, naik perahu kayu seharian, tujuh jam, arusnya deras lagi,” tutur gadis yang bercita-cita menjadi chef terkenal ini.
Pengembaraan selama delapan hari di kawasan Taman Nasional Bukit Baka- Bukit Raya, diakui Khansa dan sang Ayah, cukup berbahaya.
Selama melintasi Sungai Trungoi, Khansa sempat diserang pacet (lintah) yang tanpa disadari menempel di kaki hingga lehernya. Di sinilah keahlian dan kecekatan sang Ayah teruji.
“Cepat-cepat dibersihkan pacetnya. Ini yang bikin takut, sama hewan pacet ini,” tuturnya.
Tantangan tak berhenti di situ. Vegetasi hutan yang rapat, ditambah banyaknya pohon tumbang dan material longsor di sepanjang jalur menuju puncak juga memperlambat pendakian mereka.
Keduanya pun terpaksa menggunakan tali untuk sampai ke puncak Kakam, atap Pulau Borneo itu.
Setelah mengalahkan medan berat dengan rute Desa Tumbang Habangoi, Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah, Khansa berhasil berdiri tegak di puncak Gunung Bukit Raya, 11 November 2016, sekitar pukul 12.43 siang WIB.
Tapi, perjalanan Khansa dan ayahnya bukan tanpa persiapan matang. Setidaknya dibutuhkan waktu dua bulan latihan fisik dan try out mendaki.
Keduanya naik-turun Gunung Gede Bogor, dengan menempuh waktu satu hari 12 jam. Latihan itu pun rutin dilakukan di masa libur sekolah.
Setelah persiapan fisik dirasa cukup, tugas sang ayah untuk mempersiakan segala peralatan mendaki yang mumpuni. Sementara Khansa, lebih banyak istirahat untuk menjaga kondisi agar tetap fit selama mendaki.
“Tapi semuanya juga seru. Khansa nggak suka ke mal. Lebih tenang di alam,” ucapnya.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. “Kegilaan” Khansa akan indahnya alam pun rupanya menurun dari sang Ayah, Aulia Ibnu.
Kepada Radar Bogor, Aulia mengaku mengizinkan putrinya untuk turut mendaki, karena untuk menghindari Khansa berkegiatan negatif. Di alam liar pula, Aulia mengajarkan banyak ilmu dan pengalaman kepada putri kesayangannya itu.
“Alhamdullilah Kepala Sekolah Daar El Salam, Ibu Yati sangat mendukung Khansa dan pendakian ini,” tukasnya. (radar bogor/*/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anda Mulai Menua? Jangan Khawatir
Redaktur : Tim Redaksi