jpnn.com, JAKARTA - PT Indosat Ooredoo regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara menunjukkan kinerja kinclong pada tahun ini.
Pendapatan PT Indosat Ooredoo melesat 15-20 persen.
BACA JUGA: Tiga Pemenang Program Carrier Billing Liburan ke Tokyo
Tahun lalu, realisasi pendapatan Indosat Ooredoo di wilayah tersebut mencapai 102,5 persen.
Head of Region East Java Bali Nusra PT Indosat Ooredoo Soejanto Prasetya menyatakan, target tersebut dikejar melalui agresivitas jalur distribusi, pengembangan jaringan, serta agresivitas pemasaran.
BACA JUGA: Indosat Ooredoo Berdayakan Komunitas Drone
”Selain mengembangkan layanan 4G maupun 4,5G, kami terus mengembangkan jaringan 3G,” ujarnya, Rabu (22/3).
Dia mengungkapkan, pengembangan jaringan 3G tetap diperlukan.
BACA JUGA: Traffic Data Melonjak saat Natal dan Libur Akhir Tahun
Sebab, layanan voice hanya bisa dilakukan jaringan 2G maupun 3G.
Apalagi, pendapatan terbesar masih berasal dari voice sebanyak 65 persen.
”Tetapi, voice memang hanya tumbuh tipis, sedangkan data bisa tumbuh sampai 300 persen,” paparnya.
Total pelanggan Indosat Ooredoo di Jatim, Bali, dan Nusra mencapai 12,5–13 juta pengguna per hari.
Angka itu bisa naik drastis pada momen-momen tertentu seperti Lebaran.
Yakni, hingga 20 juta pelanggan per hari. Perseroan menargetkan kenaikan jumlah pelanggan 20 persen tahun ini.
”Angka tersebut berdasar jumlah pelanggan yang menduduki jaringan Indosat Ooredoo di wilayah kami. Jika hanya berdasar penjualan kartu, jumlah pelanggan bisa mencapai 17 juta orang,” paparnya.
Sementara itu, secara nasional, PT Indosat Ooredoo Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga sembilan persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kenaikan tersebut, salah satunya, didongkrak pendapatan data yang tumbuh 46,7 persen pada 2016 bila dibandingkan dengan 2015.
Porsi pendapatan terbesar berasal dari seluler 83 persen dan multimedia, data, dan internet (MIDI) sebesar 14 persen.
Pendapatan seluler meningkat sepuluh persen pada tahun 2016 dengan didorong peningkatan pendapatan data, telepon, SMS, dan value added service (VAS) yang diimbangi dengan penurunan pendapatan interkoneksi.
Jumlah pelanggan seluler pada akhir 2016 mencapai 85,7 juta pelanggan.
Sementara itu, pendapatan MIDI meningkat 10,0 persen jika dibandingkan dengan 2015.
Hal tersebut didorong pertumbuhan bisnis layanan IT yang dikontribusikan dari Lintasarta, salah satu anak perusahaan Indosat Ooredoo.
Perseroan juga mengembangkan jaringan dengan menambah 5.796 BTS.
Sebanyak 57 persen di antaranya adalah BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data.
Jumlah pelanggan seluler pada 2016 meningkat 16 juta pelanggan bila dibandingkan dengan 2015. (vir/c16/sof)
Redaktur & Reporter : Ragil