Lantaran harga dan biaya sewa rumah sangat tinggi, lebih dari 20 ribu warga Canberra diketahui menomorduakan kebutuhan penting mereka lainnya seperti anggaran perawatan kesehatan, pendidikan bahkan makanan. Survey Newspoll yang didanai oleh Pemerintah ACT dan dilakukan oleh sekelompok organisasi termasuk ACT Council of Social Service (ACTCOSS), mendapati kalau biaya sektor perumahan telah berdampak buruk bagi kehidupan ribuan warga di Canberra. Direktur ACTCOSS, Susan Helyar mengatakan rumah tangga saat ini banyak yang menghabiskan sebagian besar proporsi dari pendapatan mereka untuk membayar biaya rumah dan mereka mengesampingkan pengeluaran di sektor yang penting lainya. "Hal kritis yang kita lihat adalah demi tetap memiliki rumah tinggal, rumah tangga di Canberra banyak yang mengkompromikan biaya kesehatan, biaya pendidkan dan juga biaya untuk makanan dan menjaga agar mobil mereka tetap bisa dioperasikan," katanya. "Semua hal yang penting bagi tingkat kehidupan yang layak terpaksa dikompromikan karena harga perumahan yang tidak mampu mereka jangkau. Hal ini diakui oleh Jed Buchanan, 24, dan Kiara Oxley, 21, mereka masing-masing harus membayar $140 setiap pekan untuk membayar rumah yang mereka sewa bersama di dalam kota. "Saya menghabiskan sekitar 60 persen dan pendapatan untuk membayar sewa rumah, jujur saya merasa keuangan saya sangat payah untuk anak muda saat ini dan seusia saya," kata Buchanan yang sehari-hari berprofesi sebagai teknisi theatre dan memiliki gelar Sarjana Filsafat. "Kondisi seperti ini cukup membuat stres dan sangat sulit bagi saya untuk menabung dan itu artinya saya tidak memiliki fleksibilitas keuangan," Sementara itu Oxley, yang bekerja di toko, mengeluhkan hal yang sama. "Jujur saya sangat ketakutan karena pekerjaan sementara Saya hampir berakhir, dan Saya kemungkinan harus pindah dari Canberra," katanya. "Saya belajar online karena saya perlu bekerja penuh waktu untuk mampu membayar kebutuhan sehari-hari dan mampu menyiapkan diri saya untuk kehidupan mendatang," "Biaya sewa tempat tinggal yang harus saya bayar itu setara dengan sepertiga dair pendapatan saya setiap minggu dan pada saat ini saya merasa sangat tertekan,"
Emma Robertson, dari Koalisi Pemuda ACT, mengatakan apa yang dialami Oxley dan Buchannan merupakan masalah umum yang dihadapi 20 ribu rumah tangga di Canberra yang mengalami kesulitan membayar biaya perumahan. Analisa dari Survey Newspoll menunjukan dua pertiga dari warga Canberra saat ini diketahui menghabiskan lebih dari 30 persen pendapatannya di sektor perumahan khususnya untuk membayar sewa rumah pribadi. "Keterjangkauan harga perumahan telah menjadi masalah yang mempengaruhi semua orang." Laporan ini menemukan bahwa rumah tangga orangtua tunggal yang paling terpukul oleh keterjangkauan perumahan, dimana 40 persen dari mereka mengaku sangat tertekan dengan anggaran perumahan yang tinggi. Helyar dan Robertson mendesak pemerintah dan sektor swasta memastikan tersedianya perumahan yang lebih terjangkau di Canberra. "Ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk perumahan khususnya perumahan bagi pasar konsumen berpendapatan rendah," "Kita juga memerlukan perbedaan bentuk rumha, tidak hanya rumah dengan 3 kamar tidur, dua kamar mandi dan dua garasi, karena rumah seperti itu tidak akan pernah terjangkau oleh kalangan konsumen lajang atau pasangan yang sedang kita bicarakan," Helyar mengatakan sementara banyak perhatian ditujukan pada isu mahalnya anggaran untuk membeli rumah, perlu lebih banyak upaya dilakukan untuk menangani masalah harga sewa rumah. "Kita perlu investasi pada penyewaan rumah yang mampu dijangkau oleh penyewa rumah," "Fokus dari perumahan yang terjangkau sejauh ini masih diarahkan pada penyediaan rumah yang mampu dibeli konsumen, tapi tidak ada fokus yang kuat pada isu penyediaan rumah sewa yang terjangkau dan itulah yang perlu menjadi fokus pemerintah dan sektor swasta ke depan,"
BACA JUGA: Relawan Badut-badut Berikan Bantuan Kemanusiaan Lewat Hiburan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akademisi Muda Bali di Australia Tolak Reklamasi Teluk Benoa