jpnn.com, KEDIRI - Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra melayat ke rumah duka seorang pendekar silat dari sebuah perguruan yang tewas dianiaya sekelompok orang.
AKBP Teddy melawat ke rumah duka mendiang Andan Wisnu Pradana di Desa Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Korban adalah seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Kediri.
BACA JUGA: Peristiwa Mengerikan di Malang, 2 Orang Tewas
Kapolres mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Andan. AKBP Teddy juga memastikan serius mengusut kasus itu agar pelakunya terungkap.
"Mudah-mudahan tersangka cepat tertangkap. Kami mohon doa dan dukungannya untuk segera mengungkap kasus ini," ucapnya di Kediri, Minggu (8/10).
BACA JUGA: Bawa Celurit, 8 Pelajar yang Hendak Tawuran Ditangkap Polisi
Perwira menengah Polri itu menyampaikan keluarga tidak perlu memikirkan biaya perawatan korban selama di rumah sakit.
"Untuk biaya pengobatan di rumah sakit akan menjadi tanggungan kami. Terkait peristiwa yang terjadi menjadi atensi kami. Apabila ada informasi sekecil apa pun agar segera disampaikan kepada kami," tuturnya.
BACA JUGA: Kombes Faizal Ramadhani Ungkap Pelaku Pembunuhan Aktivis Papua Michele Kurisi Doga
Polisi juga terus menyelidiki kasus penganiayaan tersebut dengan memeriksa enam saksi.
Sementara itu, orang tua korban Subandi berharap kasus tersebut bisa segera terungkap dan pelaku secepatnya ditangkap.
"Kami mohon peristiwa ini segera ada pengungkapan kasus," ujarnya.
Ketua PSHT Cabang Kota Kediri Agung Sediana menyerukan agar semua pihak menahan diri dan mempercayakan penyelidikan kasus itu kepada polisi.
Agung mengimbau agar semua pihak mematuhi aturan yang berlaku dan tidak melakukan aksi yang dapat mengganggu proses penyelidikan.
"Kami bersama Kapolres Kediri Kota berupaya bersama-sama dan jangan sampai ada gerakan-gerakan seperti aksi solidaritas yang dapat mengganggu proses penyelidikan," kata Agung.
Penganiayaan itu terjadi pada Rabu (4/10) di Jalan Inspeksi Brantas, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Kejadian berawal dari korban yang datang bersama dua temannya ke Jembatan Brawijaya, Kota Kediri.
Saat itu diduga terjadi gesekan antara pihak korban dengan kelompok lainnya.
Konon gesekan berawal dari tatapan mata yang berujung saling ejek hingga penganiayaan.
Korban Andan Wisnu Pradana sempat mengalami koma selama dua hari setelah kejadian. Namun, dia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (7/10) pagi.
Dugaan pelaku ada empat orang, namun Polres Kediri Kota masih terus mengusut kasus tersebut.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam