jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyebut Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebagai kelompok barisan sakit hati dari kubu yang kalah pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Karding menyindir hal itu setelah melihat nama orang-orang yang terdaftar saat deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8) kemarin.
BACA JUGA: Oalah, Ternyata Dubes Palestina Merasa Terjebak Hadir di Deklarasi KAMI, Dikira Acara Kemerdekaan RI
"Pendeklarasian KAMI bisa dimaknai sebagai koalisi orang-orang yang kalah dalam Pilpres, karena melihat daftar nama sebagian besar adalah orang-orang yang kecewa ketika Pilpres terdahulu," kata Karding dalam pesan singkatnya, Rabu (19/8).
Menurut dia, KAMI berpotensi merusak demokrasi dengan membentuk kelompok setelah kalah Pilpres 2019.
BACA JUGA: Sodorkan Data, Kapitra PDIP Coba Patahkan Tuntutan KAMI
Seharusnya, pihak yang kalah Pilpres 2019 bisa legawa dan mengawal pemerintah terpilih dengan cara sesuai hukum.
"Dalam demokrasi itu kalau kalah, ya, sudah, mengambil posisi yang terbaik adalah mendukung pemerintah di hal-hal yang positif," ucap Karding.
BACA JUGA: Koleksi Berbagai Macam Hewan untuk Syarat Pesugihan? Irfan Hakim Merespons Begini
Lebih lanjut, Karding pun menilai KAMI tidak perhatian atas kondisi bangsa ketika melakukan deklarasi. Mereka melakukan deklarasi ketika Indonesia masih diterpa pandemi Covid-19.
"Yang lebih penting adalah bagaiana di era pandemi ini semua bergotong royong, bahu membahu, ikut menyelesaikan masalah yang ada termasuk penderitaan masyarakat yang terjadi karena pandemi ini, bukan hal yang mudah sehingga butuh kebersamaan. Kalau ada yang melakukan kritik, semestinya dibangun dengan solusi-solusi konkret," pungkas dia.(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan