jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dokter Nahar Taufiq menyebut penderita obesitas lebih berisiko meninggal karena serangan jantung.
Menurut dokter dari Universitas Indonesia ini, peluangnya sekitar 1,5 hingga 2,5 kali lebih tinggi dibanding mereka yang tidak menderita obesitas.
"Obesitas membuat seseorang lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, resistensi insulin serta penyempitan dan penyumbatan arteri."
BACA JUGA: 3 Dampak Buruk Merokok dalam Mobil, Hentikan Sekarang!
"Oleh karena itu, penderita obesitas memiliki kemungkinan antara 1,5 hingga 2,5 kali lebih besar untuk meninggal karena serangan jantung daripada orang dengan IMT normal," ujar dokter Nahar dalam siaran pers, Rabu (29/9).
Obesitas bisa diketahui dengan mengukur lingkar perut atau indeks massa tubuh (IMT) ketika mencapai angka lebih dari 25.
BACA JUGA: Tukul Arwana Mengalami Pendarahan Otak, Dokter Berbagi Tips Antisipasi
Menurut Nahar, kondisi obesitas meningkatkan risiko sejumlah penyakit akibat penumpukan lemak yang berlebih pada tubuh dapat memengaruhi organ dalam menjalankan fungsinya.
The American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sepanjang minggu untuk menjaga kesehatan kardiovaskuler yang baik.
BACA JUGA: Simak Pengalaman Penderita Demensia Alzheimer, Akibat Stres Pekerjaan
Nahar merekomendasikan melakukan aktivitas aerobik, salah satunya Zumba.
Kegiatan ini bisa merangsang detak jantung dan pernapasan selama latihan, meningkatkan laju jantung, meningkatkan curah jantung dengan pernafasan yang regular dan meningkatkan aliran darah.
"Tentunya untuk memulai olahraga diperlukan pemanasan dan jangan memforsir terlalu keras di awal. Diskusikan juga dengan dokter untuk mendapat rekomendasi kapasitas fungsional jantung yang sesuai kebutuhan tubuh," tutur dia.
Penyanyi sekaligus instruktur dan Brand Ambassador Zumba di Indonesia Denada Tambunan termasuk sosok yang menyadari betapa mengkhawatirkan kondisi obesitas yang dapat berakibat pada penyakit jantung.
Menurut dia, gaya hidup yang buruk dan kurang berolahraga membuat banyak orang secara tidak sadar mengalami obesitas yang menjadi pemicu awal dari penyakit-penyakit mematikan.
"Menjaga kesehatan tubuh terutama jantung menjadi prioritas saya karena jantung merupakan salah satu organ terpenting bagi tubuh," pungkas Denada.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang