Pendiri Demokrat Minta Pohan Mundur

Jumat, 08 Juni 2012 – 05:58 WIB

PERNYATAAN Wakil Sekjen Partai Demokrat  Ramadhan Pohan menanggapi hasil survei PDIP di mana partainya hanya meraih elektabilitas 7 persen amat disayangkan salah seorang pendiri Demokrat, Hengky Luntungan. Pohan menyatakan masih bersyukur  Demokrat meraih 7 persen padahal belum melakukan apa-apa.
 
"Belum melakukan apapun saja tapi sudah dapat 7 persen. Saya yakin kalau kami sudah bergerak pasti elektabilitasnya naik pesat. Khususnya dukungan dari kalangan muda,” tegas Pohan.

Ungkapan "belum bergerak" inilah yang membuat salah seorang pendiri Partai Demokrat  yang  juga anggota Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat itu kecewa. ”Bilang sama si Pohan itu, kami sudah kerja nunggang nungging untuk PD. Tapi dia (Pohan, red) bilang kita belum bekerja. Kalau dia memang selama ini tidak bekerja jangan disamakan dengan yang lainnya,  yang bekerja,” kata Luntungan kesal.

Dikatakan, ia dan rekan-rekanya sudah bekerja keras mendirikan partai lantas membesarkannya. ”Tapi mengapa pengurus saat ini tidak bisa mempertahankan apa yang sudah kami kerjakan dan kami raih? Mereka hanya bisa menghancurkan,” bebernya jengkel.

Menurutnya, kerja kader Demokat saat ini seharusnya lebih keras lagi. ”Kami ini sekarang kalau kunjungan kerja malah menghadapi caci maki masyarakat terkait berbagai kasus yang menimpa kader partai kami,” ungkapnya.
   
Hengky menyarankan supaya Ramadhan Pohan sebaiknya mundur saja dari jabatannya sebagai wasekjen Partai Demokrat kalau memang tidak paham apa yang terjadi di lapangan saat ini.

”Dia selama ini duduk tenang saja, tanpa tahu masalah. Kalau dia memang politisi, tidak mungkin dia bilang seperti itu dan tidak melihat bahwa Demokrat saat ini sudah menuju kehancuran. Bilang sama dia kalau tidak paham lebih baik diam atau mundur saja sebagai wasekjen,” pungkasnya. (ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Ditantang Mulai Usung Capres Wajah Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler