Penduduk Miskin Terbanyak di Kota Padang

Rp72 M untuk Pengentasan Kemiskinan

Minggu, 08 April 2012 – 23:28 WIB

PADANG - Pemerintah Provinsi Sumbar alokasikan anggaran sebesar Rp 72 miliar untuk pengentasan kemiskinan.  Penanganan  kemiskinan dilakukan lintas  Satuan Kegiatan Perangkat Daerah (SKPD) .

Diharapkan dengan   penanganan  kemiskinan lintas SKPD  ini ,  program  pengentasan kemiskinan lebih terarah dan tepat sasaran . Sehingga  berimplikasi terhadap  pengurangan kemiskinan.

Saat ini tercatat  jumlah   penduduk miskin, hampir miskin dan rawan miskin di Sumbar  berjumlah 410. 102. Dengan pola  penanganan terpadu  itu,  diharapkan sasaran pengetasan kemiskinan dapat menyentuh pada lapisan  miskin  masyarakat paling bawah.

Hal  ini diungkapkan oleh Kepala  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah  ( Bappeda)  Sumbar  Rahmad Sani  kepada Padang Ekspres  (Grup JPNN).

"Untuk upaya pengentasan kemiskinan kami telah menyiapkan   program  terpadu. Dimana  penanganan kemiskinan dilakukan dari berbagai lintas   dinas dan  instansi yang ada. Bentuknya beragam  mulai dari  pemberian bantuan beasiswa bagi anak keluarga  miskin, pemberian jaminan kesehatan sampai pada bantuan- bantuan lainnya. Jika selama  ini  program penanggulangan kemiskinan  tak terpadu, sekarang program pengentasan kemiskinan itu kami coba singkronkan. Sehingga dampaknya akan langsung terasa dalam upaya  pengurangan jumlah kemiskinan," bebernya.

Ia menyebutkan  dengan pola terpadu  ini, akan terlihat jelas siapa  masyarakat miskin penerima bantuan dari Pemprov Sumbar. Pemprov akan memberikan stimulus dari berbagai  lintas SKPD  untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Jika  telah terjadi peningkatan kesejahteraan dari masyarakat miskin tersebut, maka  pemprov akan mengarahkan bantuan pada  masyarakat miskin lainnya. Sehingga, masyarakat miskin lainnya juga dapat meningkatkan kesejahteraannya.

"Jadi tak ada lagi  masyarakat miskin yang mendapatkan bantuan tumpang tindih. Pemberian bantuan dilakukan  secara merata,sehingga seluruh masyarakat miskin dapat meningkatkan kesejahteraannya," ujarnya

Saat ini, Pemprov sudah  menyiapkan  7 gerakan terpadu  yaitu  gerakan   terpadu  prngamalan agama dan ABS-  SBK,  gerakan  terpadu  reformasi  birokrasi,  gerakan  terpadu  pengembangan SDM, gerakan terpadu  pengembangan SDM, gerakan  terpadu Pensejahteraan petani, gerakan terpadu  pensejahteraan  nelayan, gerakan  terpadu  pengembangan  UMKM dan gerakan terpadu  pemberdayaan  fakir miskin

Rahmad  Sani  mengatakan saat ini tercatat jumlah penduduk miskin, rawan miskin dan hampir miskin di Sumbar berjumlah 416. 102 KK. Dengan rincian  Mentawai  16. 520 KK, Pesisirselatan 39. 515 KK,  Solok  33. 078 KK, Sijunjung 16. 450 KK,  Tanahdatar 28. 910 KK,  Padangpariaman  34. 014 KK, Agam 37. 894 KK,  Limapuluhkota  34. 037 Kk,  Pasaman  30. 179  KK, Solokselatan  14. 497 KK, Dharmasraya  14. 497  KK,  Pasamanbarat 36. 432 KK, Padang 50. 568 KK, Solok 3. 431 KK, Sawahlunto 2.343 KK, Padangpanjang 3. 333 KK, Bukittinggi 5. 040 KK, Payakumbuh 9.011 KK dan  Pariaman  5. 392 KK.

"Kota Padang paling banyak  jumlah penduduk miskinnya, disusul  Pesisir selatan dan Agam. Data itu merupakan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011," ujarnya.
 
Jelasnya ,pemprov akan mengarahkan program pengentasan kemiskinan pada dearah yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak. Selain itu, Pemprov juga akan membuat database penerima bantuan  penanggulangan kemiskinan by name by adres.

"Jadi tak ada tumpang tindih  dalam penerima bantuan  penanggulangan kemiskinan," ucapnya.

Saat ini, masih ada  241 nagari  tertinggal di  8  kabupaten dan kota. Rinciannya  Kabupaten Kepulauan Mentawai  43 nagari, Pesisirselatan 38 nagari,  Solok  24 nagari, Padangpariaman 35 nagari, Pasamanbarat  11 nagari,  Solokselatan  24 nagari, Dharmasraya  32 nagari , Sijunjung 34 nagari.  Ketertingalan nagari itu dalam berbagai bidang yakni pendidikan kesehatan, infrastruktur dan dibidang pertanian, dimana produktivitas  hasil pertanian petani di nagari  itu  juga  rendah. (ayu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diajukan 58 Honorer, Lulus 40


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler