Pendukung Bang Adji Banyak Berkumis

Jumat, 08 Juni 2012 – 10:30 WIB
CALON wakil gubernur independen pasangan Hendardji Soepandji, Ahmad Riza Patria menyatakan, pendukungnya banyak berasal dari masyarakat menengah ke bawah. Hal ini diutarakan Riza dalam roundtable discussion sosialisasi pemilihan gubernur-wakil gubernur kerjasama KPU Provinsi DKI Jakarta-AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia) di Aula LIPI, Jakarta, Kamis (7/6). “Pendukung kami kebanyakan dari daerah berkumis alias berantakan, kumuh dan miskin,” ujar Riza yang mantan Ketua Umum KNPI DKI ini, disambut tawa dan tepuk tangan hadirin yang kebanyakan mahasiswa dan para peneliti itu.
 
Dalam diskusi, cawagub termuda mantan Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta ini, juga menyampaikan betapa beratnya perjuangan calon independen untuk menjadi kontestan dalam Pilkada DKI.
 
Anak Ketua MUI, KH Amidhan ini menambahkan, Hendardji dan tim telah bekerja selama lebih dari setahun untuk mendapatkan dukungan KTP yang mencapai 730.000 orang. Meskipun, pada gilirannya, lanjut Komandan Nasional Menwa ini, hanya 470.000 yang dinyatakan sah oleh KPU setelah diverifikasi. “Bukan hanya fotocopy KTP, tapi kami juga harus memiliki tanda tangan basah dari semua pendukung kami,” imbuh Riza. Perjuangan itu belum selesai karena dukungan harus diverifikasi 2 kali, administratif dan faktual.

Namun demikian, keuntungan-keuntungan menjadi calon independen tetap mewarnai suka-duka pasangan calon dengan nomor urut 2 ini. Di antaranya, bisa berkenalan dan berkomunikasi dalam jangka waktu yang relatif lebih panjang dibanding calon-calon lain. “Kami lihat dan dengar langsung warga di bantaran Ciliwung, kolong jembatan Kampung Melayu dan mereka yang tinggal dalam rumah ukuran 1x2 meter, jumlahnya banyak sekali. Mereka inilah yang menjadi pendukung kami,” tandasnya.

Dalam forum tersebut, visi misi Hendardji-Riza “Membangun Jakarta Megapolitan yang Laik Huni, Aman-Adil-Asri Melalui Peremajaan Kota dan Partisipasi Masyarakat” juga diuji oleh para panelis. Di antaranya, Prof Suyonodikun (ahli perkotaan), Prof Andrinof (ahli kebijakan publik), Prof Syamsuddin Haris dan Prof Indria Samego. “Walaupun panelis banyak profesor, tapi ini bukan ujian loh,” kata Prof Syamsuddin memoderatori diskusi. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Irawan Lobi DPP Golkar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler