jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) menggelar syukuran atas kemenangan pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, pada Pilpres 2019.
Syukuran dibarengi dengan pemberian santunan bagi anak yatim, yang dilaksanakan di kantor sekretariat ARJ, Jakarta Timur, Sabtu (27/4).
Menurut penanggung jawab ARJ Haidar Alwi, syukuran dan santunan anak yatim digelar merujuk hasil quick count 18 lembaga survei yang menunjukan kemenangan pasangan capres nomor urut 01.
BACA JUGA: Real Count KPU Pilpres 2019: Suara Masuk 40 Persen, Prabowo - Sandi Masih Tertinggal
"Selain itu, lembaga-lembaga survei yang melakukan quick count juga telah menjawab tudingan kecurangan secara resmi dan transparan kepada publik mengenai fitnah yang di alamatkan kepada lembaga survei," ujar Haidar.
BACA JUGA : Jokowi Bilang Hasil Quick Count 99 Persen Benar, Apa Lagi yang Diperdebatkan
BACA JUGA: Suara Jokowi - Maâruf Naik 15 Persen, Honorer K2 Pendukung Prabowo - Sandi Diajak Syukuran
Sejumlah pihak yang menuding lembaga survei curang, kata Haidar, juga tidak mampu mengkonfrontir data yang mereka miliki secara resmi dan transparan.
Selain itu, lembaga yang mempublikasikan hasil hitung cepat juga pernah dijadikan dasar Ketua Umum DPP Partai Gerindra mengumumkan hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"Jadi, tidak ada salahnya kami membuat acara syukuran atas kemenangan Jokowi-Amin. Karena track record lembaga survei menunjukkan mereka profesional," katanya.
BACA JUGA : Ternyata Jokowi Santai Saja Menanggapi Deklarasi Kemenangan Prabowo
Secara khusus Haidar juga menyambut positif pelaksanaan Pemilu 2019 yang berlangsung aman dan damai.
"Ingat, setiap pertarungan pilpres selalu ada pihak yang menang, ada yang kalah. Menang atau kalah dalam pilpres adalah konsekuensi politik. Jadi, mari semua bersihkan hati pikiran untuk tetap menjaga kedamaian demi keutuhan NKRI," pungkas Haidar.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Jokowi Santai Saja Menanggapi Deklarasi Kemenangan Prabowo
Redaktur & Reporter : Ken Girsang