Peneliti Amerika: Suhu Panas dan Kelembapan Bikin Corona Lemah

Jumat, 24 April 2020 – 16:21 WIB
Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay

jpnn.com, WASHINGTON - Virus corona tampaknya lebih cepat melemah ketika terkena sinar matahari, suhu panas dan kelembapan, tiga hal yang banyak ditemukan di Indonesia.

Para peneliti pemerintah AS telah menentukan bahwa virus bertahan paling lama di dalam ruangan dan dalam kondisi kering, serta melemah ketika suhu dan kelembapan naik - terutama ketika terkena sinar matahari.

BACA JUGA: Tak Ada Warga Vietnam Mati karena Corona, Sepekan Lebih Tanpa Kasus Baru COVID-19

"Virus ini mati paling cepat di bawah sinar matahari langsung," kata Kepala Direktorat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS William Bryan dalam jumpa pers di Gedung Putih, Kamis (23/4).

Temuan ini dapat meningkatkan harapan bahwa virus corona memiliki sifat penyakit pernapasan lainnya seperti influenza, yang biasanya kurang menular dalam cuaca hangat.

BACA JUGA: Tangkal Corona, Kasir Supermarket Pakai APD

Tetapi virus corona juga telah terbukti mematikan di tempat-tempat bercuaca hangat seperti Singapura, yang menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang dampak faktor lingkungan.

Presiden Donald Trump mengatakan temuan itu harus ditafsirkan dengan hati-hati, tetapi juga mengklaim pembenaran atas pernyataannya sebelumnya jika virus corona mungkin reda di musim panas.

BACA JUGA: Pedagang di Pasar Positif Corona, Sudah Bertemu Banyak Orang, juga Dokter

"Saya pernah mengatakan bahwa mungkin itu hilang dengan panas dan cahaya. Dan orang-orang tidak begitu menyukai pernyataan itu," katanya pada briefing.

Enam belas negara bagian AS sedang merencanakan untuk memulai kembali kegiatan ekonomi mereka dan melonggarkan regulasi yang dirancang untuk memperlambat penyebaran pandemi.

Georgia dan Carolina Selatan mengizinkan beberapa bisnis untuk dibuka kembali minggu ini - sebuah langkah yang menurut otoritas kesehatan dapat menyebabkan lebih banyak kematian karena mereka tidak memiliki cukup tes untuk menilai berapa banyak orang yang terinfeksi.

Pemerintahan Trump mengatakan negara bagian harus menunggu sampai mereka memiliki bukti bahwa tingkat infeksi telah turun secara stabil selama dua minggu.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan negara bagian harus mengizinkan rumah sakit dan fasilitas medis lainnya untuk melanjutkan operasi elektif, sumber pendapatan penting yang dilarang oleh beberapa gubernur untuk menjaga rumah sakit tetap memadai bagi pasien virus corona.

Trump mengatakan orang Amerika mungkin perlu menjaga jarak sosial hingga awal musim panas, meskipun beberapa negara bagian menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Trump telah mendorong aksi protes terhadap pembatasan jarak sosial di beberapa negara bagian. Namun dia mengkritik Gubernur Georgia Brian Kemp, sesama anggota Partai Republik, karena bergerak terlalu cepat.

"Saya ingin orang-orang di Georgia aman, dan saya tidak ingin virus ini meluas karena Anda memutuskan untuk melakukan sesuatu yang tidak ada dalam pedoman," katanya.

Lebih dari 874.000 orang di Amerika Serikat diketahui telah terinfeksi dan lebih dari 49.600 meninggal karena COVID-19, penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus corona baru, menurut penghitungan Reuters. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler