Peneliti Kembangkan Teknologi Siluman Baru

Selasa, 07 Januari 2014 – 13:25 WIB

jpnn.com - MELBOURNE--Angkatan Udara Amerika Serikat saat ini sedang mengembangkan teknologi baru penyamaran yang dapat digunakan untuk kepentingan perang, dengan metode pengalihan cahaya. Teknologi itu dikembangkan di Melbourne, Australia, oleh para peneliti kedua negara.

Berdasarkan model komputer yang dilansir Abc, Senin(6/1), pengembangan teknologi baru ini menggunakan teknologi komputer untuk meniru materi alamiah yang bisa digunakan mengalihkan arah cahaya sesuai yang dikehendaki.

BACA JUGA: Kwikku, Jejaring Sosial Lokal Terlengkap Kreasi Mahasiswa Malang

"Para peneliti bisa belajar banyak dari materi alamiah tersebut, termasuk lapisan dari cangkang mutiara," ujar Professor Tiffany Walsh dari Deakin University.

"Dengan belajar dari alam, kami bisa mengatur partikel yang sangat kecil yang kami sebut nonparticles, dengan ketepatan penuh dalam bentuk 3D," jelasnya.

BACA JUGA: Taiwan Tolak ATM Bitcoin

Bahan nonpartikel tersebut diyakini sangat mampu menghamburkan cahaya pada gelombang tertentu dengan cara yang tidak diduga. Pengembangan model nonparticles ini dilakukan dengan menggunakan komputer di Victorian Life Sciences Computation Initiative yang ada di Melbourne.

Menurut Professor Marc R Knecht dari Miami University, Amerika Serikat, hasil penelitian ini akan digunakan Angkatan Udara AS. "Mereka akan menggunakan pengaturan gelombang cahaya ini untuk kamuflase sehingga mereka tidak akan kelihatan oleh musuh di medan perang," katanya.

BACA JUGA: Dipasarkan, Sikat Gigi dengan Koneksi Internet

Namun Prof Walsh tidak bisa memastikan kapan pihak AS akan mulai menerapkan teknik baru ini di medan perang. "Kami berharap ide kami ini bisa dikembangkan Angkatan Udara akan. Tapi saya tidak tahu kapan dan siapa yang bertanggung jawab di sana," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Samsung dan LG Pamerkan Rumah Pintar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler