jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai dukungan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengerucut kepada Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Hal itu terlihat saat Jokowi dengan sengaja mempertontonkan momen keakraban dirinya bersama dengan Ganjar dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP, Jakarta, Jumat (29/9).
BACA JUGA: Team Bravo 28 Usulkan Jokowi Jadi Cawapres Ganjar
Dia mengatakan bahwa Jokowi sempat menggandeng Mega bersama dengan Ganjar. Selain itu, lanjut dia, Jokowi juga menyebut secara eksplisit Ganjar nanti kalau sehari setelah dilantik langsung bekerja ke dalam ketahanan pangan.
"Menurut saya, Jokowi ingin membantah asumsi dan dugaan sejumlah orang ini bahwa dukungan Pak Jokowi bukan ke Ganjar," kata Saidiman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (2/10).
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru, Bandingkan Elektabilitas Ganjar dan Prabowo, Jauh, Hisnu Pengin 65%
Dia menilai sikap yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo kepada Megawati dan Ganjar saat rakernas tersebut merupakan sinyal komitmen bahwa Jokowi sejalan dengan kebijakan PDIP yang telah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024.
Sekaligus, lanjut dia, menepis anggapan bahwa hubungan antara Jokowi, Megawati, dan Ganjar sedang tidak harmonis.
BACA JUGA: Ganjar Sejati Motivasi Orang Tua Jangan Minder Jualan di Era Digitalisasi
"Jokowi ingin menunjukkan bila dia masih kader PDIP, dan partainya itu sedang mendukung seseorang bernama Ganjar Pranowo. Saya tidak melihat Pak Jokowi berpaling dari komitmen partai," ujarnya.
Saidiman lantas memaparkan bahwa berdasarkan survei SMRC yang dirilis pada Mei 2023, sebanyak 81,7 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden.
Dari jumlah tersebut, 40 persen responden yang puas menyatakan bakal mendukung Ganjar, sedangkan 30 persen lainnya bakal mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.
Saidiman menilai bahwa Ganjar masih memiliki peluang besar untuk mencuri suara dari pendukung Jokowi yang pro-Prabowo.
Adapun syaratnya ialah rutin memamerkan kebersamaan dengan Jokowi, dan bersamaan dengan Jokowi yang mengeluarkan penyataan-pernyataan bernuansa pro-Ganjar.
"Pertemuan kemarin, kalau itu tersosialisasi dengan baik, saya kira itu bisa mengubah persepsi bahwa sebenarnya Jokowi itu pilihannya adalah Ganjar," ucapnya.
Meskipun Jokowi dekat dengan Prabowo, kata Saidiman, eks gubernur DKI Jakarta itu masih condong memberi dukungan kepada Ganjar.
Sebab, Jokowi tidak tidak ingin mengambil risiko dengan merusak hubungannya dengan Megawati di akhir masa jabatannya sebagai presiden.
"Sejauh ini, Jokowi tidak ada perkataan mendukung siapa. Satu-satunya capres yang agak lebih eksplisit (yang didukung) Jokowi itu Ganjar Pranowo. Ketika dia (Ganjar) dideklarasikan oleh parpolnya, Jokowi itu hadir. Itu satu-satunya peristiwa yang dihadiri oleh Pak Jokowi," papar Saidiman.
Sebelumnya, Jumat (29/9), Presiden RI Joko Widodo mengaku memberikan bisikan kepada Ganjar Pranowo untuk segera menangani kedaulatan pangan setelah dilantik jika terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.
"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. Pak, nanti habis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan, enggak usah lama-lama. Perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan," kata Presiden Jokowi pada Pembukaan Rakernas IV PDIP di Jakarta, Jumat. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi