Peneliti UI Sebut Galon Guna Ulang Bisa Mengatasi Masalah Sampah dan Ekonomi Nasional

Sabtu, 29 Oktober 2022 – 07:11 WIB
Ilustrasi galon guna ulang. Foto: Dok Aqua

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus menjalankan transformasi ekonomi hijau demi mengurangi penggunaan sampah plastik.

Tujuannya, pada 2025, penggunaan sampah plastik bisa ditekan hingga 70 persen.

BACA JUGA: Tips Hindari Membeli Air Minum Kemasan Galon Aqua Palsu

Diketahui, sampah plastik memang masih menjadi salah satu masalah terbesar bagi masyarakat Indonesia. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat ada 11,6 juta ton sampah plastik dari 68,5 juta ton limbah pada 2021. Angka ini naik hampir 60 persen dari 6,8 juta ton pada 2017.

BACA JUGA: Usia Pakai Galon AMDK Bisa Tahan Lama Tergantung Perawatannya

Karena itu, dibutuhkan ekosistem pengelolaan sampah, termasuk pengurangan penggunaan plastik, inovasi kemasan, serta pemulihan, daur ulang, dan pengumpulannya.

Produsen juga dituntut untuk membangun desain kemasan yang mendukung praktik ekonomi sirkular yang menjaga fungsi dari kemasan sekaligus mengurangi potensi sampah serta penggunaan plastik sekali pakai. Contohnya, kemasan galon guna ulang.

BACA JUGA: Anggota DPR Soroti Rencana Pelabelan BPA pada AMDK Galon, Simak

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyampaikan sejumlah inisiasi Danone-Aqua dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi sampah plastik.

“Dalam mengurangi kebocoran sampah plastik di laut, perusahaan konsisten mengimplementasikan pendekatan bisnis yang komprehensif dengan tiga fokus utama,’’ ucapnya.

Hal tersebut dikatakan dalam diskusi Mengkaji Pemanfaatan Kemasan Galon Guna Ulang dalam Praktik Ekonomi Sirkular yang digelar secara daring, Selasa (25/10). 

Implementasi ini berupa pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah plastik, edukasi bagi konsumen untuk turut bertanggung jawab atas sampah dan inovasi kemasan yang digunakan, termasuk kemasan galon guna ulang. 

Saat ini, 70 persen bisnis Danone-Aqua merupakan produksi air minum dengan kemasan galon guna ulang yang praktiknya telah sepenuhnya sirkular.

Kemasan galon guna ulang AQUA digunakan hingga 150 juta masyarakat Indonesia. Melalui model bisnis guna ulang ini, kami berkomitmen dapat menghadirkan produk air minum yang berkualitas sekaligus mengurangi timbulan sampah

Menurut dia, kemasan galon guna ulang dapat meminimalisir dampak terhadap lingkungan dengan lebih rendah karbon, serta lebih efisien dalam penggunaan air dan plastik. 

‘’Dengan penggunaan selama bertahun-tahun oleh konsumen di Indonesia, tanpa disadari galon guna ulang telah membentuk budaya reduce dan reuse di Indonesia,” ungkap Karyanto.

Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) FEB UI menyatakan salah satu alasan konsumen memilih galon guna ulang adalah membantu meminimalkan dampak lingkungan. 

Riset menyatakan bahwa tanpa penggunaan galon guna ulang, 7 dari 10 konsumen akan beralih pada penggunaan kemasan sekali pakai. Dengan demikian, hal ini akan berpotensi meningkatkan timbulan sampah kemasan sekali pakai hingga 770 ribu ton per tahun.

‘’Akibatnya, emisi sampah plastik akan bertambah hingga 1.655.500 ton per tahun,” papar Bisuk Abraham Sisungkunon, peneliti ekonomi lingkungan Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia (FEB UI).

Selain mengurangi dampak terhadap lingkungan, penggunaan galon guna ulang juga berkontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp 460 miliar. 

Sektor galon guna ulang juga mendorong penciptaan lapangan kerja nasional sebesar 16.732 yang berasal dari 13.316 kesempatan kerja langsung sebagai agen pemasaran produk, pekerja depo, sopir truk distribusi hingga potensi penambahan 3.416 lapangan kerja tidak langsung dari sektor industri ini.

Aktivis lingkungan dari Komunitas Nol Sampah Wawan Some menyatakan pihaknya memahami galon guna ulang memiliki kontribusi dalam mengurangi kebocoran sampah plastik di lingkungan. 

‘’Dengan mengonsumsi air kemasan galon guna ulang, masyarakat secara tidak langsung menjalankan budaya reuse yang berdampak dalam mengurangi potensi sampah plastik. Mungkin kita sama-sama paham sampah plastik dapat didaur ulang, namun butuh waktu dan biaya tambahan dalam pengumpulan dan penyortiran,’’ ungkapnya.

Industri menggunakan plastik yang berbeda saat membuat kemasan sehingga pengepul perlu memisahkan kemasan sekali pakai, label, dan tutupnya. Belum lagi keterbatasan titik pengumpulan sehingga membuat sampah daur ulang yang harus diangkut berpotensi menyumbangkan emisi karbon.

Dengan adanya data dari LPEM UI, galon guna ulang memberikan kontribusi bagi ekonomi sirkular. 

“Temuan ini dapat kami jadikan materi edukasi masyarakat dan advokasi pemerintah,” ucao Wawan.

Dr. Ahmad Zainal Abidin, Ahli kimia, sekaligus pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memastikan air mineral kemasan galon guna ulang selain mendukung ekonomi sirkular tentu aman digunakan sebagai kemasan pangan.

Menurut dia, galon guna ulang terbuat dari polycarbonate (PC) yang memiliki performansi baik, dari sisi kekuatan, kimia, thermal serta mekaniknya. 

Saat ini, kemasan galon guna ulang merupakan pilihan yang terbaik dibanding jenis lain. Harus dilihat kemasan plastik PC yang digunakan pada galon guna ulang telah melalui pengolahan yang tentu memiliki standar yang ketat sehingga keamanan penggunaanya tidak perlu diperdebatkan lagi.

‘’Karena telah memenuhi standar food grade dan terlebih lagi kemasan PC merupakan kemasan yang lebih ramah lingkungan,” ucapnya. (mar2/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler