jpnn.com, JAKARTA - Baru-baru ini sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centres for Disease Control and Prevention/CDC) menyebutkan bahwa virus Corona dapat bertahan hidup di sol sepatu dan beresiko dibawa serta menyebar di rumah sakit oleh petugas medis.
CDC mencatat, setengah dari sampel yang diambil dari sol sepatu petugas medis di Intensive Care Unit (ICU) sebuah rumah sakit di Wuhan, Tiongkok dinyatakan positif terpapar Covid-19. Penemuan itu menujukkan bahwa sol sepatu petugas kesehatan bisa berfungsi sebagai pembawa penyakit.
BACA JUGA: Hari Pertama PSBB di Bekasi, Masih ada Pengendara yang Belum Patuh Aturan
"Selain itu, ketika petugas medis berjalan di sekitar bangsal rumah sakit, virus dapat dilacak di seluruh lantai, seperti yang ditunjukkan oleh tingkat kepositifan 100% adanya virus Corona pada lantai di apotek. Padahal tempat itu tidak membawa pasien," tulis para peneliti seperti dilansir Independent, Rabu (15/4).
Dalam penelitian, yang dilakukan pada 19 Februari hingga 2 Maret 2020 ini, para ilmuan juga menemukan bahwa virus didistribusikan secara luas di lantai, mouse komputer, tempat sampah dan pegangan sisi ranjang pasien di rumah sakit.
BACA JUGA: Alat Teleconference Baru, Rapat Kabinet Terganggu
Peneliti tersebut menyoroti pentingnya pengetahuan tentang sejauh mana virus dapat mengkontaminasi lingkungan di bangsal rumah sakit, untuk mengingkatkan praktik keselamatan bagi petugas medis dan menjawab pertanyaan tentang transmisi Covid-19 di antara masyarakat.
"Kami sangat merekomendasikan untuk mendisinfeksi sol sepatu sebelum berjalan keluar dari bangsal yang merawat pasien Covid-19,” ungkapnya.
BACA JUGA: Virus Corona Menggila, Donald Trump Malah Perang Melawan WHO
Bulan lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine mengatakan bahwa virus corona dapat bertahan pada permukaan tertentu, seperti plastik dan baja, hingga tiga hari.
Para ahli kesehatan juga telah menyarankan bahwa setiap orang harus tetap menjaga jarak setidaknya 1,8 meter satu sama lain untuk mencegah penyebaran virus.
Para ilmuwan pun memperingatkan dalam penelitian baru bahwa virus Corona dapat dideteksi di udara hingga 13 kaki atau sekitar 3,9 meter dari pasien, sehingga menyarankan untuk menjaga jarak transmisi maksimum antar individu hingga empat meter.
Kendati demikian para penliti ini memiliki keterbatasan celah yang masih harus dilakukan pengujian lebih lanjut, salah satunya ialah hasil uji asam nukleat tidak menujukkan jumlah virus yang bisa bertahan hidup. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian