jpnn.com - JAKARTA -- Teror berupa penembakan misterius di Magelang, Jawa Tengah, dan penyayatan lengan pakai cutter di Yogyakarta, sudah sangat meresahkan. Namun, hingga kini pelaku belum juga ditemukan.
Motif aksi meresahkan ini juga belum terungkap. Polisi memastikan masih terus bekerja maksimal menangkap pelaku.
BACA JUGA: Seperti Ini Penjagaan Ketat di Pecinan Magelang
"Kepada para pelaku kami imbau hentikan itu. Baiknya menyerahkan diri," tegas Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Kamis (28/4).
Teror Magelang merupakan tindak pidana yang modusnya mengincar kaum perempuan. Penembakan diduga menggunakan senapan angin. Polanya memang menciptakan gangguan keamanan dan bikin resah masyarakat.
BACA JUGA: Jangan Takut Dolan Pecinan!
Penembakan sudah teridentifikasi menggunakan senapan angin dan airsoft gun. "Adanya anak peluru dari senapan angin dan gotri yang lazimnya airsoft gun," papar Boy.
Pelaku sangat dimungkinkan dijerat Undang-undang Terorisme karena sudah menimbulkan teror meresahkan ke masyarakat luas. Saat ini, Polres Magelang dan Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan.
BACA JUGA: Pecinta Reggae dan Scooter Wajib Baca
Polisi mengimbau sebaiknya aksi itu dihentikan. "Hentikan itu, sebaiknya menyerahkan diri," tegas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya, itu, mengulang.
Memang belum bisa dipastikan apakah pelaku merupakan bagian dari kelompok teroris tertentu. Namun, aksinya sudah menimbulkan keresahan di masyarakat. Aksi itu juga sudah direncanakan. "Pelakunya lebih dari satu orang," ujar jebolan Akademi Kepolisian 1988, itu.
Teror penyayatan menggunakan silet di Yogyakarta juga tak akan didiamkan. Polisi menduga, pelaku yang melakukan perbuatan di beberapa lokasi di Yogyakarta, itu merupakan orang yang sama.
"Kami dalami dulu modusnya, pola, waktu, bagaimana kemiripan satu sama lain patut diduga dilakukan orang yang sama," jelas Boy lagi. Dia menambahkan, saat ini pelaku masih diselidiki. Termasuk motif melakukan perbuatan itu.
"Kepada mereka kami imbau hentikan, ini dapat berdampak pada rasa ketakutan masyarakat," pungkas mantan Kapolda Banten, itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kena Razia, Ibu Ini Marahi Suami di Depan Polisi
Redaktur : Tim Redaksi