Menurutnya, secara nasional tahun depan (2013, red), total penerima raskin berkurang dari 17,5 juta RTS menjadi 15,5 juta. Artinya, untuk seluruh wilayah Indonesia ada pengurangan 2 juta RTS. ”Kemungkinan besar pasti berdampak untuk Sumsel, penerima RTS yang ada akan ikut dikurangi,” tuturnya.
Adanya penurunan RTS penerima raskin disesuaikan dengan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). Diungkapkan Bambang, jumlah penerima raskin tahun ini saja ada penurunan sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu (2011).
”Kalau tahun lalu masih gunakan data BPS hasil PPLS 2008. Lalu berkurang setelah gunakan data PPLS 2011,” cetusnya. Untuk diketahui, penerima raskin di Sumsel periode Januari-Mei 2012 mencapai 596.942 RTS. Namun, untuk periode Juni – Desember, yang menerima program raskin berkurang cukup banyak. ”Berdasar data kuota penerima yang kita terima, sejak Juni hingga Desember nanti yang menerima hanya 459.561 RTS atau kalau digabung bersama penerima RTS di Provinsi Babel ada 502.931 RTS,” jelasnya.
Apa artinya pengurangan penerima raskin ini" Dikatakan Bambang, berkurangnya penerima raskin mengindikasikan angka kemiskinan di wilayah Sumsel juga menurun. ”Artinya, Provinsi Sumsel sukses menekan angka kemiskinan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, data BPS yang diolah dari hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Sumsel per Maret 2012 tersisa 1,057 juta jiwa (13,78 persen) dari total penduduk Sumsel.
Dibandingkan 10 tahun lalu (2002, red), terjadi penurunan jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan. Pasalnya, pada 2002 tercatat ada 1,4341 juta jiwa penduduk Sumsel yang miskin atau 22,49 persen. (tha/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Investor Lirik KA Trans Sumatera
Redaktur : Tim Redaksi