jpnn.com, JAKARTA - Presiden Terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto, menunjuk Mayor TNI Teddy Indra Wijaya menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) Kabinet Merah Putih (KMP), di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).
"Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet," ucap Prabowo Subianto saat membacakan susunan Kabinet Merah Putih pemerintahannya.
BACA JUGA: Pramono dan Prabowo Bertemu di Kertanegara, Pakar Curiga Terkait Pilkada Jakarta
Mayor Teddy yang selama ini dikenal sebagai ajudan Prabowo, akan meneruskan tugas sebagai sekretaris kabinet yang sebelumnya dijalankan oleh Pramono Anung (Mas Pram) sela dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2019 dan 2019-2024).
Teddy Indra Wijaya alias Mayor Teddy lahir di Manado, Sulawesi Utara, 14 April 1989. Kedua orangtuanya merupakan tentara yakni Kolonel Inf (Purn) Giyono dan Mayor Caj (K) Patris RA Rumbayan.
BACA JUGA: Pramono Bakal Gandeng Pelaku Industri Kreatif Demi Ciptakan Lapangan Kerja bagi Warga Jakarta
Teddy menyelesaikan pendidikan tinggi di SMA Taruna Nusantara sebelum meneruskan studinya di Akademi Militer (Akmil), di mana dia lulus pada tahun 2011.
Mayor Teddy juga sempat mengikuti berbagai kursus militer spesialis di Kopassus.
BACA JUGA: Pramono Silaturhami dengan Ratusan Ustazah Pimpinan Majelis Taklim di Jakbar
Teddy mengikuti pelatihan di Ranger School di Amerika Serikat (AS), sebuah program bergengsi dari Angkatan Darat AS yang bertujuan untuk melatih lulusan US Army Ranger untuk Resimen Ranger ke-75.
Sebelum menjadi ajudan Prabowo, Mayor Teddy terlebih dulu sebagai asisten ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai ajudan Presiden Jokowi, Teddy bertugas selama periode awal kepemimpinan Jokowi dari tahun 2014 sampai 2019.
Sedangkan Sekretaris Kabinet sebelumnya adalah Pramono Anung Wibowo, politisi PDIP kelahiran Kediri, 11 Juni 1963.
Pria yang lebih dikenal dengan nama Mas Pram ini adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak 12 Agustus 2015.
Pada 22 Oktober 2019, Pramono Anung dipilih kembali menjadi Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Pramono Anung menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran.
Pada masa kepemimpinannya, tradisi Sekretaris Kabinet memberikan keterangan langsung melalui podcast dimulai. Semua menteri juga diwajibkan mengikuti sidang paripurna kabinet setiap bulannya agar koordinasi berjalan baik.
Pada tanggal 2 Januari 2023, Pramono mengeluarkan Peraturan Sekretaris Kabinet No 1 Tahun 2023 yang mengatur Penetapan Kinerja Utama di Lingkup Sekretaris Kabinet.
Pramono juga memulai upaya agar Sekretariat Kabinet agar tidak menjadi jalur menitipkan kepentingan dengan menerbitkan Peraturan Sekretaris Kabinet (Perseskab) Nomor 6 Tahun 2017, yang berisi Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan pada tahun 2017.
Selama 9 tahun masa kepemimpinan Pramono, Sekretariat Kabinet (Setkab) selalu mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Setkab juga berhasil meraih predikat sangat baik dengan skor 93,58 untuk kinerja anggaran.
Kini, tugas yang selama ini diemban Pramono Anung akan diteruskan amanah estafetnya oleh Mayor Teddy. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif