JPNN.com

Penetapan WBTb Reog Ponorogo Sebagai Andalan Ekonomi ke Depan

Selasa, 14 Januari 2025 – 13:35 WIB
Penetapan WBTb Reog Ponorogo Sebagai Andalan Ekonomi ke Depan - JPNN.com
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah Indonesia terus mengoptimalkan sektor pariwisata dan budaya. Foto: Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah Indonesia terus mengoptimalkan sektor pariwisata dan budaya.

Langkah itu dilakukan sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Menko Airlangga Tata Ulang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kemenko Perekonomian

Melalui pengembangan destinasi wisata berbasis budaya, Pemerintah juga berupaya menciptakan peluang baru yang tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” tutur Susiwijono dalam acara Gelar Reog Ponorogo: Syukuran Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb)/ICH UNESCO, Sabtu (11/1).

BACA JUGA: Tolong Dicatat, Indonesia Bakal Punya Monumen Reog

Salah satu pencapaian penting Indonesia dalam upaya pelestarian budaya nasional, yakni dengan ditetapkannya Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO di Asunción, Paraguay.

Pengakuan itu tidak hanya mengukuhkan Reog Ponorogo sebagai bagian dari warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mempromosikan Ponorogo sebagai destinasi wisata unggulan.

BACA JUGA: Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah bersama Paguyuban Warga Ponorogo mengadakan acara "Gelar Reog Ponorogo" yang melibatkan 40 grup seni Reog dari berbagai wilayah di Jabodetabek.

Acara tersebut sekaligus menjadi wujud rasa syukur dan komitmen untuk terus melestarikan seni tradisional ini.

Lebih lanjut, Pemerintah Pusat dan Daerah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan Reog Ponorogo melalui berbagai langkah strategis.
Salah satunya yakni melalui pembangunan Monumen Reog setinggi 126 meter yang akan menjadi ikon baru di Ponorogo.

Monumen ini dirancang sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya, yang dilengkapi dengan museum peradaban, amfiteater, dan ekosistem seni budaya untuk mendukung pelestarian Reog Ponorogo.

Pembangunan monumen tersebut akan didanai melalui skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU) dan diharapkan akan menjadi pusat atraksi wisata yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sesmenko Susiwijono juga menegaskan bahwa proyek tersebut juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi baru di Ponorogo dan sekitarnya.

Selain itu, festival-festival seni budaya secara berkala dan program pelatihan untuk pelaku seni juga akan diselenggarakan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal.

Dengan sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi, Pemerintah optimis bahwa sektor ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan mendukung perekonomian nasional.

“Nanti kami dengan Pak Bupati dan teman-teman Kemenpar akan mengumpulkan enam kepala daerah untuk mengintegrasikan destinasi wisata tadi. Kira-kira tujuan utamanya kita ingin ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Ponorogo dan sekitarnya. Dan kami yakin kalau ini kita kembangkan betul, bisa berkontribusi 50% lebih dari PDRB Ponorogo. Kita akan berharap ke sana,” kata Sesmenko Susiwijono. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berpidato di Forum UNESCO, Fadli Zon Usulkan Reog Ponorogo Jadi Warisan Budaya Takbenda


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler