jpnn.com - KUALA NAMU - Zulheri Sinaga SH, pengacara kondang di Medan, nasibnya lagi apes. Dia kehilangan enam batu akik yang disimpan di tasnya, di Kualanamu International Airprot (KNIA), Deliserdang.
Dia dari Palembang menumpang Garuda dengan nomor penerbangan GA 267, Rabu (11/2) pukul 17.30 wib.
BACA JUGA: Si Cantik Ini Meninggal, Diduga Kebanyakan Makan Mi Instan
Zulheri Sinaga mengatakan, sebelum memasukkan ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Sultan Badaruddin II, Palembang, 6 batu cincin dari berbagai jenis miliknya itu masih ada di dalam tasnya.
Namun, saat di Kualanamu, semua batu yang dibelinya dari Palembang itu sudah raib. “Sebelum dimasukkan ke bagasi masih ada batu cincin itu di kantong tas. Eh setibanya di KNIA ini sudah tak ada lagi,” kata dia.
BACA JUGA: Kampung Majelis Az Zikra Diserbu, Ini Reaksi Ustaz Arifin Ilham
Zulheri yakin, hilangnya benda miliknya tersebut berada di Kualanamu dan bukan di Bandara Internasional Sultan Baharuddin II, Palembang. “Pasti di sini hilangnya itu, bukan di Palembang,” katanya dengan nada kesal.
Selain Zulheri Sinaga, hal yang sama juga dialami Rony W, warga Gunung Sitoli, Nias.
BACA JUGA: Terjebak di Kanal PLTU, Hiu Paus 2,5 Ton Mati
Minggu (8/2) lalu, Rony mengaku kehilangan beberapa bongkahan batu Bacan dan celana Jeans dari dalam tasnya setelah dimasukkan ke bagasi. Kala itu, dia menumpangi pesawat Wings Air dengan penerbangan JT 1248 KINA-Gunung Sitoli, Nias.
Rony mengaku, selain mengalami kerugian jutaan rupiah, ia juga sangat kecewa atas kehilangan barang miliknya tersebut, sebab batu itu akan diolah menjadi mata cicin.
Manager Duty Airprot KNIA, Indra Lubis, mengaku telah menerima pengaduan dan permintaan rekaman CCTV di KNIA di dekat masuknya bagasi, yang diminta oleh Zulheri Sinaga dan Rony W.
Namun dia menduga, hilangnya barang milik kedua penumpang dari beda maskapai itu bukan di KNIA. “Namun begitupun, akan kita selidiki, kita akan memeriksa dulu hasil rekaman CCTV bandara,” katanya. (cr1/fit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trik Bupati Kreatif Selesaikan Permasalahan Maksiat di Daerahnya
Redaktur : Tim Redaksi