jpnn.com, JAKARTA - Tenaga pengajar di sekolah-sekolah favorit ternyata didominasi guru honorer. Bahkan guru-guru honorer banyak yang menjadi wali kelas dan menandatangani rapor siswa.
"Kalau mau fair, pemerintah harusnya melihat itu. Bukannya mencari-cari alasan kami tidak kompeten," kata Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN, Kamis (23/11).
BACA JUGA: Kabar Gembira, Gaji Guru Honorer Pasti Naik
Bila honorer K2 tidak kompeten, lanjutnya, mengapa sekolah favorit mempekerjakan mereka. Malah perbandingan guru PNS dan honorer 1:2.
Dia menyebut ada perlakuan diskriminatif kepada guru honorer dan PNS.
BACA JUGA: Ratusan Ribu Honorer K2 Kecewa pada Mendikbud
Guru honorer diperas tenaganya tapi dibayar murah. Sebaliknya guru PNS lebih banyak santai tapi gajinya besar.
Bahkan guru honorer di sekolah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) malah tidak dianggap, dengan merekrut CPNS baru.
BACA JUGA: Jika tak Ada Guru Honorer, Pasti Banyak SD yang Ngadat
"Pengalaman itu tidak bisa dibeli dengan uang. Harusnya pemerintah jangan hanya melihat dengan kacamata kuda," ucapnya.
Ketua FHK2I Jawa Barat Imam Supriatna mencontohkan di Jawa Barat, mulai SD sampai SMA yang favorit diisi oleh guru honorer. Gaji guru favorit rata-rata Rp 750 ribu sampai Rp 850 ribu.
"Aneh kan, masa sekolah favorit didominasi guru honorer, mestinya guru PNS. Namun ortu murid nggak ada yang tahu, mereka tahunya kami guru PNS karena seragamnya persis PNS," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Tanda-tanda Guru Honorer Jadi CPNS
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad