Pengakuan Istri Pelaku Bom Kampung Melayu, Ternyata…

Jumat, 26 Mei 2017 – 00:57 WIB
Densus 88 Anti Teror. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Polisi menggeledah rumah kontrakan yang merupakan tempat tinggal Ichwan Nurul Salam (INS), 31, terduga teroris yang melakukan bom bunuh diri di Halte Bus Kampung Melayu Jakarta, Rabu (24/5) malam.

Rumah kontrakan yang digeledah beralamat di Jalan Cibangkong RT 02/RW 07, Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batunungga, Kota Bandung.

BACA JUGA: Pemuda Katolik Ajak Komponen Masyarakat Bersatu Lawan Terorisme

Penggeledahan dilakukan Densus 88 dan Penjinak Bom Polda Jabar, kemarin (25/5) sekitar pukul 07.30.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus saat di temui dilokasi penggeledahan menjelaskan, pihaknya mengamankan istri bersama kedua anak INS. Termasuk saudara kandung INS, yang dibawa ke Mapolda Jabar untuk keperluan tes DNA.

BACA JUGA: Kesaksian Tetangga tentang Sosok INS, Pelaku Bom Kampung Melayu

”Sementara masih dikembangkan ke TKP lain, yaitu ke rumah kedua orang tuanya INS. Hari ini baru satu lokasi penggeledahan, kita masih melakukan pengembangan lagi. Mudah-mudahan secepatnya dari Tim Densus 88 dan tim Jibom,” jelasnya.

Dari rumah yang di kontrak INS, lanjut Yusri, pihaknya mendapatkan beberapa dokumen, paspor bernama ISN dan istrinya.

BACA JUGA: Zaskia Mecca Merasa Sedih, Sangat Sedih

Termasuk beberapa ajaran-ajaran tentang Islam. Yusri menyebutkan, tidak ada satu pun komponen bom yang ditemukan di rumah pelaku.

Yusri mengakui, setelah adanya kejadian ini pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan polisi. Sebab, polisi diduga menjadi sasaran para pelaku.

Dengan alasan itu, saat ini setiap patroli harus lebih dari dua orang. Yusri menambahkan, masih melakukan mapping keterkaitan pelaku dengan bom di lapangan Pendawa, Cicendo, Kota Bandung

”Istri INS mengaku pernah dikenalkan oleh INS kepada Agus pelaku Cicendo. Sebelum melakukan bom bunuh diri, ISN ini merupakan penjual herbal,” jelas Yusri.

Selain di Kota Bandung, lanjut Yusri, salah satu terduga bom bunuh diri yakni, AS, 31, merupakan warga Kampung Ciranji RT 04/RW 05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Penggeledahan dilakukan Kamis (25/5) sekitar pukul 02.30 dini hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Ciranji, tim gabungan berjumlah 15 orang menyisir kediaman rumah orang tua AS (terduga teroris), 32, sekitar pukul 04.00.

Kediaman AS yang bersebelahan dengan ibunya Eti Nurhasanah, dalam kondisi kosong lantaran lebih dari lima bulan AS bersama istri dan dua anaknya hijrah ke Garut.

Menurut Ketua RT setempat, Zaenal Mutaqien, mengungkapkan, dirinya diminta petugas untuk menyaksikan penggeledahan rumah AS.

Dalam kesempatan itu, polisi menanyakan tentang keberadaan AS. ”Di sini hanya ada ibu dan saudaranya AS saja. Kalau AS sudah lima bulan pindah ke Garut,” katanya.

Sekitar satu jam penggeledahan, polisi membawa ibu dan paman AS sebagai petunjuk untuk melakukan pengembangan ke rumah AS di Garut.

Zaenal mengaku, terakhir dirinya bertemu AS pada saat terduga mengurus pengantar surat pindah lima bulan lalu. Terduga berniat pindah lantaran untuk bekerja menjahit lebih mudah di Garut ditambah dekat dengan rumah adiknya.

”Memang sudah lama saya tidak bertemu lagi. Terakhir itu, ketika dia minta surat pindah lima bulan lalu, setelah itu tidak ketemu lagi,” pungkasnya. (yul/drx/rie)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamatkan Anak Indonesia dari Paham Terorisme


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler