jpnn.com, MEDAN - Polisi masih terus mencari para narapidana yang melarikan diri dari Lapas Narkotika Langkat, Kecamatan Hinai, Langkat, Sumatera Utara.
Dari ratusan narapidana yang dilaporkan melarikan diri, baru beberapa yang kembali ditangkap.
BACA JUGA: Kapolda Langsung Perintahkan Razia di Perbatasan Langkat - Aceh
Motif para narapidana nekat membakar gedung lapas hingga kini masih terus diselidiki pihak terkait.
Namun, informasi yang beredar, para napi bukan tanpa alasan melakukan aksi anarkis tersebut.
BACA JUGA: Rusuh di Lapas Narkotika Langkat, Ratusan Narapidana Melarikan Diri
Baca: Kapolda Langsung Perintahkan Razia di Perbatasan Langkat - Aceh
Dari keterangan salah seorang napi, inisial GB, semua berawal dari dugaan penyiksaan yang dilakukan sipir.
Seperti dilansir Pojoksatu, semua bermula saat pergantian jam jaga (shift) oleh petugas lama ke petugas baru sekira pukul 11.30 WIB.
Begitu petugas yang baru tiga orang, ketiganya langsung masuk ke dalam Lapas dan melakukan penyiksaan terhadap Ajo, salah seorang napi.
“Nyiksanya ngeri kali bang, tiga orang itu langsung masuk ke dalam sel dan langsung membawa ke luar dan menyiksa kawan kami,” ungkapnya.
Menurut GB, Ajo kemudian dibawa ke lantai dua, yang diduga sebagai tempat penyiksaan para narapidana.
“Selain menyiksa di bawah, si Ajo juga dibawa ke atas lantai 2 bang, di situ katanya dia juga disiksa,” ungkapnya.
Dia mengatakan, saat disiksa di lantai dua napi tersebut mengeluarkan kotoran dari duburnya.
“Ngeri kali lah bang nyiksanya, sampai keluar kotorannya bang, makanya disitu kami geram dan langsung marah,” ungkapnya.
Saat ditanya dari mana mereka mengetahui kejadian itu, dia mengaku para napi mengetahui kejadian itu dari para napi juga yang bekerja dengan petugas lapas.
“Kami taunya dari para napi yang kerja di atas bang,” ungkapnya.
Selepas kabar Ajo disiksa menyebar, amarah solidaritas sesama teman muncul. Dan, tanpa dikomando langsung bikin onar dan kerusuhan hingga berujung membakar gedung Lapas.
Ratusan napi sempat ada yang kabur, sebagian sempat ditangkap tak jauh dari lokasi. Hingga kini, belum diketahui berapa jumlah pasti yang melarikan diri. (*/nin)
Redaktur & Reporter : Budi