Pengalaman Hidup Megawati Dibukukan

Kamis, 16 Februari 2012 – 19:49 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menerima penyerhan buku berjudul 'Mengawati, Anak Putra Sang Fajar' dari Wiryanti Sukamdani pada acara peluncuran buku di Jakarta, Kamis (16/2) malam. Foto : Arundono W/JPNN

JAKARTA - Pengalaman hidup Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri,  dituangkan dalam buku berjudul 'Mengawati, Anak Putra Sang Fajar'. Buku tersebut diluncurkan secara resmi, Kamis (16/2) malam, di sebuah hotel di Jakarta.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, Wiryanti Sukamdani, mengatakan, pengalaman Megawati mampu menjadi cermin bagi setiap calon maupun pemimpin  Indonesia untuk menghadapi situasi rentan dan ketidakpastian yang terjadi di negeri ini. "Ibu Megawati tidak hanya anak biologis Bung Karno tapi juga sekaligus anak ideologis," kata Yanti dalam jumpa pers peluncuran buku 'Megawati Anak Putra Sang Fajar', di Jakarta, Kamis (16/2)

Ia menjelaskan, buku 'Megawati Anak Sang Putra Fajar' memang tidak dimaksudkan  sebagai semacam buku sejarah atau otobiografi. Namun buku itu diharapkan tetap memberi makna di tengah kegamangan idelogis dan krisis kepemimpinan yang kering ideologi. "Diharapkan buku ini bisa dibaca dan menjadi referensi," katanya.

Wiryanti menambahkan, integritas, ketegasan, kekokohan dan konsistensi Megawati niscaya menjadi contoh yang positif tentang keharusan seorang pemimpin menyikapi kondisi bangsa. Karenanya dalam buku itu diuraikan pula perjalanan hidup Megawati dengan perspektif yang lebih utuh, luas, dan mendalam.

"Pengalaman dan pemikiran Ibu Mega dapat dijadikan pelajaran untuk merespon situasi kebangsaan dan kenegaraan kita," tuturnya.

Wiryanti sendiri menjadi orang yang mengusulkan penulisan buku itu. Awal penulisan buku itu muncul dari pertanyaan Wiryant tentang aura dan kharisma Soekarno dalam diri Megawati. Selain itu, kata Wiryanti, dirinya ingin mengetahui sejauh mana pemikiran Soekarno hadir dalam pergulatan hidup Megawati.

Gagasan Yanti itupun ditindaklanjuti oleh tim penulis yang dikoordinasikan oleh wartawan senior Harian Kompas, August Parengkuan. Isi bukunya, antara lain membeberkan kisah hidup Megawati termasuk saat pertama kali terjun ke dalam politik, pikiran-pikirannya, alasan sering bersikap diam, komentar para sahabat, hingga hubungan dengan sang Proklamator.

Wiryanti juga menyebut ada ide dari salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan, Rano Karno, untuk memfilmkan perjalanan hidup Megawati. "Menurut Majalah Forbes tahun 2005 mengenai perempuan berpengaruh di dunia. Dari 200 tokoh, Megawati menempati urutan ke delapan. Bahkan di atas mantan Presiden Philipna Macapagal Arroyo," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jawaban Angie Sudah Disetting?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler