jpnn.com, GORONTALO - Kapolda Gorontalo Inspektur Jenderal Akhmad Wiyagus memerintahkan kepada anggota yang terlibat pengamanan unjuk rasa yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Gorontalo, Senin 11 April 2022 tidak membawa senjata api.
Jenderal bintang dua itu memastikan bahwa Polri akan melakukan pengamanan unjuk rasa yang akan dilaksanakan BEM SI di Gorontalo tersebut secara humanis.
BACA JUGA: Demo 11 April 2022, Peristiwa 1998 Mungkin Terulang?
Irjen Wiyagus mengungkap itu sesuai apel kesiapan antisipai unjuk rasa BEM SI di halaman Mapolda Gorontalo di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Minggu (10/4).
“Kami melakukan apel yang bertujuan menyamakan persepsi dari seluruh pihak yang melakukan pengamanan,” kata mantan direktur Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), itu.
BACA JUGA: Info Rahasia Tentang Demo 11 April Bocor, Ada Potensi Rusuh
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 itu mengatakan polisi harus benar-benar mengawal, melindungi, dan mengayomi mahasiswa yang akan menggelar demo dengan cara yang humanis.
"Saya bersama Danrem sepakat bahwa kami akan menjaga mereka bebas dari pihak yang akan memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi," ungkapnya.
BACA JUGA: Ruhut Tantang Peserta Demo 11 April 2022 Melumuri Muka pakai Kotoran Manusia
Irjen Wiyagus mengungkapkan pihaknya berharap pelaksanaan unjuk rasa nantinya dapat berjalan dengan damai. "Ini dilakukan agar situasi di Gorontalo tetap kondusif," pungkas Wiyagus. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi