Pengamanan Laga Timnas Indonesia vs Thailand, Irjen Agung: Tidak Boleh Ada Gas Air Mata

Rabu, 28 Desember 2022 – 22:36 WIB
Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Efendy memberikan pengarahan dalam acara Tactical Floor Game (TFG) pengamanan pertandingan Indonesia lawan Thailand di GBK, Rabu (28/12/2022). ANTARA/HO-Polri

jpnn.com - JAKARTA - Tim Nasional Indonesia akan menghadapi Thailand dalam laga lanjutan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (29/12) sore.

Polri akan melakukan pengamanan pertandingan tersebut.

BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Thailand: Alexandre Polking Waspadai 2 Bintang Garuda

Menurut Asisten Operasi Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi, Polri mengedepankan keselamatan dalam pengamanan pertandingan Timnas Indonesia versus Thailand itu.

“Saat ini Polri tengah melakukan transformasi pengamanan sepak bola yang lebih humanis, dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan,” kata Irjen Agung dalam Tactical Floor Game (TFG) pengamanan pertandingan Indonesia lawan Thailand di GBK, Rabu (28/12).

BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Thailand di Piala AFF: Shin Tae Yong Menyiapkan Strategi Kejutan

Polri melakukan analisis dan evaluasi seusai pengamanan pertandingan Piala AFF 2022 yang sebelumnya dilaksanakan di GBK, Senayan, Jakarta, Jumat (23/12).

Berdasarkan hasil evaluasi, pengamanan pertandingan masih perlu disempurnakan.

BACA JUGA: Guyuran Hujan Iringi Persiapan Thailand Menjelang Jumpa Timnas Indonesia

Meski demikian pertandingan berjalan cukup baik.

“Dari pertandingan sebelumnya sudah cukup baik,” kata Agung.

Mantan Kapolda Riau itu mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada pengamanan pertandingan sepak bola besok.

Dia menyebut, antara lain, pindai (scan) tiket penonton yang terlalu lama.

Selain itu, soal penonton yang duduk tidak sesuai tiketnya.

Terkait scan tiket, kata dia, terjadi antrean penonton di pintu masuk, sementara di lapangan sudah menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Hal itu disebabkan oleh masalah pada mesin ticketing.

Padahal, kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah di lapangan.

“Saat scan tiket ini bisa ditambah petugasnya, jangan satu dua orang, kalau bisa 10 petugas,” ujarnya.

Catatan lainnya terkait peran steward di dalam stadion yang bertugas mengarahkan penonton atau suporter untuk duduk di kursi yang sesuai dengan tiket. Sebab, penonton yang duduk tidak sesuai dengan tiket berpotensi menimbulkan ketidaktertiban.

“Steward di dalam stadion juga harus memahami tugasnya, tidak boleh menonton pertandingan, menghadapnya ke penonton untuk memastikan tidak ada potensi gangguan keamanan,” ungkapnya.

Agung mengatakan yang terpenting ialah safety and security officer (SSO) benar-benar berkoordinasi dengan steward dan kepolisian yang berada di zona dua, dengan memberikan informasi yang akurat terkait situasi di dalam stadion ke petugas polisi.

”Jangan sampai ada bakar-bakaran (dalam stadion), tetapi oleh SSO masih dianggap aman,” ujar dia.

Irjen Agung juga mengingatkan seluruh personel kepolisian yang bertugas mengamankan pertandingan sepak bola untuk tidak membawa gas air mata atau alat pengurai massa.

”Di dalam stadion tidak boleh ada gas air mata,” tegasnya.

Irjen Agung menambahkan untuk mencapai tujuan membangun sepak bola yang bisa dinikmati, menyenangkan dan menghidupkan berbagai sendi, salah satunya UMKM, tentunya perlu untuk terus disempurnakan.

”Ingat, ini pertandingan internasional,” pungkas Irjen Agung. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler