Pengamat IT Ungkap Kejanggalan Pada Kebocoran Data Pelanggan IndiHome

Jumat, 26 Agustus 2022 – 03:08 WIB
Logo Indihome. Foto: Antaranews

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat IT dan CEO PT Analis Forensik Digital Josua M. Sinambela turut menyoroti kabar bocornya data pelanggan IndiHome.

Josua mengatakan berdasarkan hasil analisis dan investigasinya, terdapat kekeliruan dalam memahami kebocoran data, khususnya yang melabeli dengan data Indihome.

BACA JUGA: Soal Kebocoran Data Pelanggan IndiHome, Ada yang Ingin Memojokkan Telkom?

"Hanya karena ada logo Indihome dan email berdomain Telkom.net, banyak netizen dan para pengamat yang menyimpulkan data tersebut merupakan data pelanggan Indihome dan history browsingnya," kata Josua, lewat akun medososnya, Kamis (25/8).

Menurut Josua, sejak awal dipublikasikan di forum breached, data tersebut sudah dianalisis, dan ditemukan beberapa kejanggalan.

BACA JUGA: Dukungan Diaspora Indonesia Bawa UMKM Mendunia

Di antaranya, nomor ID yang terlalu acak, padahal ID Indihome semua diawali angka 1 (terdiri 11-12 digit).

Selain itu, dari analisis situs yang diakses, banyak informasi akses melalui alamat landing6.wifi.id dan ip address lokal (10.x.x.x), yang merupakan ip private jaringan Wifi.ID.

BACA JUGA: Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J, Melanie Subono: Putar-putar, Kayak Sinetron 200 Season

"Sangat tidak wajar jika jaringan Indihome (fiber optic), secara default ikut mengakses halaman landing page wifi.id tersebut. Berdasarkan informasi itu, kesimpulan sementara data ini bukan data ataupun history pengguna Indihome, melainkan data pengguna Jaringan Wifi.ID milik Telkom," jelas Josua.

Josua menambahkan, terkait nomor ID yang acak besar kemungkinan merupakan kode voucher wifi.ID yang dapat diperoleh atau dibeli melalui SMS maupun aplikasi Wifi.ID connect/GO.

Adanya variable NIK dan nama, setelah diverifikasi kebanyakan tidak valid antara NIK dan nama, meski ada sebagian kecil yang valid.

"Kejanggalan lain adalah dari data pemilik NIK yang sama, memiliki terlalu banyak devices yang berbeda. Boleh jadi memang didaftarkan atau dimappingkan ke NIK yang sama," kata Josua.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler