Pengamat: Kerja sama Kementan-Gojek Dorong Distribusi Pangan Lebih Cepat

Senin, 06 April 2020 – 08:21 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo menyerahkan kebutuhan pokok kepada driver Gojek untuk dikirim ke konsumen. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pertanian sekaligus Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja mengapresiasi terobosan dan inovasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang melibatkan driver Gojek dalam pendistribusian kebutuhan bahan pokok selama mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait pemutusan rantai COVID-19.

Menurut Entang, langkah tersebut merupakan langkah nyata hadirnya layanan pemerintah ditengah-tengah kesulitan masyarakat. Apalagi, di dalam sistem agribisnis yang semakin modern ini, tugas Kementan dituntut bukan saja bergelut disisi produksi, akan tetapi juga harus sudah bergerak dalam distribusi dan pemasaran.

BACA JUGA: Kementan Jamin Stok Bawang Merah Aman Hadapi Ramadan dan Idul Fitri

"Kerja sama Kementan dengan Gojek adalah sebuah langkah yang penting kita dukung agar sisi produksi dan sisi distribusi bisa dipolakan dalam sebuah sistem yang terukur dan berkelanjutan," ujar Entang, Minggu (5/4).

Entang mengatakan, kerja sama tersebut sekaligus menjawab tantangan negara dalam menghadapi pandemi. Di samping itu, secara tidak langsung Kementan telah melakukan perlindungan hasil produksi yang selama ini menjadi harapan para petani.

BACA JUGA: Kementan Gandeng Gojek Lancarkan Distribusi Pangan

"Saya pikir ini langkah bagus dan sangat membantu memutus penyebaran virus COVID-19 yang melanda seluruh dunia," katanya.

Seperti diketahui bersama, Kementan membebaskan biaya ongkos kirim kepada masyarakat yang ingin membeli sebelas komoditas pangan di Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Adapun sebelas komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih

BACA JUGA: Kementan: Alsintan Jadi Jawaban Kekurangan Tenaga Kerja Pertanian

Walau demikian, Entang menilai kerja sama yang dilakukan ini perlu mendapat pengawasan yang ketat, baik dari pemerintah maupun dari elemen bangsa lainya. Pengawasan ini bertujuan agar kerja sama ini berjalan lancar dan sesuai tujuan.

"Kerja sama ini sangat efektif, tetapi dalam mekanisme pelaksanaannya tetap harus mengacu pada SOP yang digariskan oleh pemerintah. Tak kalah penting juga dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam manajemen operasionalnya," katanya.

Entang menambahkan, yang paling penting kerja sama ini harus melibatkan para petani secara langsung agar kehidupan mereka semakin sejahtera. Petani, kata Entang, memiliki peran yang sangat stategis dalam kondisi pandemi sekarang ini. Terbukti setiap gejolak yang terjadi, sektor pertanian selalu tidak goyah dan tetap menjadi tulang punggu negeri.

"Petani adalah pejuang pangan yang memberi makan orang kota. Itu sebabnya, semangat untuk melindungi petani dari pandemi virus COVID-19 harus ditempuh Pemerintah tanpa reserve. Jadi, salah satu wujud keberpihakan nya ditunjukkan oleh ada nya kebijakan yang serius dalam menjaga dan melindungi petani beserta keluarga nya dari amukan virus COVID-19," tutupnya.(ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler