Pengamat Mempertanyakan Motif PBNU Mengusik PKB

Jumat, 09 Agustus 2024 – 13:12 WIB
Bendera PKB (ilustrasi). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Perang dingin antara pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi kontroversi tersendiri di kalangan publik.

Pengamat politik Hendri Satrio menilai ada hal lain di balik perseteruan tersebut.

BACA JUGA: Gus Yahya Analogikan PKB Seperti Mobil Rusak, Sukirman: Fitnah

Menurut Hendri, sebagai organisasi masyarakat, PBNU seharusnya fokus mengurus umat ketimbang terjun ke dalam politik praktis dan terkesan mengobok-obok PKB.

"Seharusnya stay di jalur umat, mengurus umat, tidak berpolitik. Biarkan PKB berpolitik," kata Hendri, Jumat (8/8).

BACA JUGA: Pedas! Cak Imin Balas Pernyataan Gus Yahya Soal PKB Seperti Mobil Rusak

Hendri mengatakan PKB sukses menjadi partai besar seperti sekarang ini tidak lain karena hasil dari pengelolaan yang baik.

PBNU idealnya mendukung dan bekerja sama dengan PKB untuk menyampaikan aspirasi rakyat. "Karena jalurnya PBNU untuk masuk politik itu lewat PKB. Namun, untuk berpolitik praktis itu tidak ada," ujarnya.

BACA JUGA: Hanif Dhakiri Beri Peringatan kepada Effendy Choirie dan Sebut PBNU Aneh

Hendri juga menyoroti respons PBNU melalui GP Ansor yang terkesan resisten ketika menghadapi demonstrasi di depan Kantor PBNU, Salemba, Jakarta Pusat. Dia menyebut respons tersebut melewati batas.

"Sebaiknya, lebih bijaknya PBNU dalam mengurus umat. Kalau sekarang dapat konsesi tambang, mengurus tambangnya untuk umat," katanya.

Perseteruan PKB dan PBNU berawal dari dibentuknya Pansus Angket Haji di DPR RI. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menilai pembentukan pansus ini diiringi dengan motif pribadi. Pernyataan yang dibantah oleh banyak pihak termasuk pengurus PKB. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler