Pengamat Nilai Angela Tanoesoedibjo Cocok Jadi Menteri BUMN

Sabtu, 19 Oktober 2019 – 23:27 WIB
Angela Tanoesoedibjo dan Joko Widodo. Foto: Instagram Angela Tanoesoedibjo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai Angela Tanoesoedibjo layak menjadi menteri di Kabinet Kerja II.

Menurut dia, Angela merupakan figur yang tepat untuk membawa Indonesia menghadapi tantangan pada masa depan.

BACA JUGA: Pengamat Nilai Angela Tanoesoedibjo Layak Masuk Kabinet

"Lima tahun ke depan diperlukan menteri-menteri berusia muda dan matang di dalam kepemimpinan, leadership, manajerial dan kepribadian. Saya lihat Angela memiliki itu," kata Emrus beberapa waktu lalu.

Menurut dia, Angela merupakan tokoh muda yang pas untuk duduk di kabinet Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin.

Apalagi, Jokowi memang sedang berburu generasi milenial yang dinamis, fleksibel dan mampu mengikuti perubahan zaman.

Keberadaan generasi milenial dengan latar belakang pendidikan serta prestasi yang mumpuni dinilai akan membawa perubahan besar terhadap kinerja pemerintahan Jokowi di periode berikutnya.

Melihat rekam jejak Angela, Emrus menilai putri sulung Hary Tanoesoedibjo itu pantas untuk menempati posisi sebagai orang nomor satu di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk periode 2019-2024.

“Di sana dibutuhkan orang yang kreatif, inovatif dan berpikir bisnis," ungkapnya.

Menurutnya, Angela bisa memberikan akselerasi yang lebih cepat pada kinerja BUMN dengan prinsip ekonomi, manajerial, bisnis yang sangat dikuasainya.

Kinerja BUMN yang bagus diharapkan bisa memberikan kontribusi yang besar pada APBN sehingga pembangunan dan pemerataan kesejahteraan pun terjadi. 

"Angela bisa menerapkan itu. Nantinya, hasil BUMN yang dialokasikan ke APBN bisa secara merata digunakan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," tutur Emrus.

Di sisi lain, dunia yang sudah masuk ke industri 4.0 dan sebentar lagi 5.0 membutuhkan pemimpin yang terbiasa dengan berbagai perkembangan teknologi.

Sebab, berbagai interaksi terjadi di dunia digital. Ke depan Emrus melihat interaksi hubungan antarnegara, perdagangan dalam konteks ekspor-impor dan lain sebagainya serbadigital.

"Angela sudah terbiasa dengan itu," katanya. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler