Pengamat Nilai Demokrat, PKB, dan PKS Sulit Berkoalisi, Begini Penjelasannya

Minggu, 19 Juni 2022 – 17:42 WIB
Pengamat politik sekaligus pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi (dua dari kanan) menilai koalisi Partai Demokrat, PKB, dan PKS dalam Pilpres 2024 sulit terbentuk dalam acara diskusi yang bertajuk di Tikungan Koalisi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/6) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi menilai koalisi Partai Demokrat, PKB, dan PKS dalam Pilpres 2024 sulit terbentuk.

Dia menyebutkan koalisi itu akan sulit untuk menentukan siapa yang menjadi porosnya mengingat masing-masing memiliki keunggulan dan kekuatan yang hampir sama besar.

BACA JUGA: PKB-Gerindra Bentuk Koalisi, PKS: Jika Berjodoh, ya, Alhamdulillah

Hasan menjelaskan dari sisi jumlah kursi, mungkin PKB lebih besar dibandingkan dua partai lainnya, tetapi dari sisi kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono jauh lebih kuat.

Namun, lanjut dia, dibandingkan ketiga partai PKS paling solid tetapi hanya 50 kursi.

BACA JUGA: PKB-Gerindra Bentuk Koalisi, Prabowo-Muhaimin Siap Berlaga di Pilpres 2024

"Kalau PKB, Demokrat, dan PKS itu sulit untuk merumuskan siapa yang menjadi tulang punggungnya," kata Hasan dalam diskusi bertajuk di Tikungan Koalisi 2024 di Jakarta, Minggu (19/6).

Dia menegaskan saat ini jumlah koalisi partai politik yang mungkin terbentuk tergantung pada para King Maker.

BACA JUGA: Koalisi Demokrat, PKB, dan PKS Diklaim Akan Menjadi Poros Utama

"Skenario yang memungkinkan adalah tiga atau maksimal empat calon presiden yang mungkin menjadi poros adalah Partai Gerindra, PDIP, dan Golkar," lanjutnya.

Namun demikian, Hasan menyebutkan masih ada kemungkinan Partai Gerindra tidak dapat koalisi dan justru Partai Nasdem yang akan menjadi poros koalisi yang dibentuknya.

"Menurut saya, di antara partai tengah itu yang bisa bikin poros itu cuma Nasdem, tetapi dia harus segera bungkus dua partai lain. Dia tidak bisa cuma bungkus (berkoalisi dengan) satu, kalau bungkus satu dia harus bungkus PKB," pungkas Hasan.(mcr8/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler