Pengamat: OTT Romi dan Direktur Krakatau Steel tak Banyak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Sabtu, 23 Maret 2019 – 23:43 WIB
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, rentetan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak merugikan calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) secara politik.

Menurut dia, elektabilitas Jokowi tidak banyak tergerus dari aksi OTT KPK.

BACA JUGA: Kubu Prabowo tak Persoalkan Kepala Daerah Dampingi Jokowi di Kampanye Terbuka, Asal...

"Sebab, masyarakat sudah terpolarisasi ke dalam dua kubu," kata Ujang saat dihubungi, Sabtu (23/3/2019).

Menurut Ujang, OTT KPK justru berpotensi menghadirkan sisi positif bagi Jokowi. OTT KPK menunjukkan ke publik bahwa hukum tegak di era pemerintahan eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

BACA JUGA: Pak Prabowo Besok Kampanye di Mana?

"Bisa saja menguntungkan petahana. Sebab, petahana dianggap tidak tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. Siapa pun bisa terjerat KPK," kata dia.

Dalam kasus OTT KPK terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi, Ujang tidak melihat elektabilitas Jokowi tergerus. Begitu pun, ketika seorang Direktur Krakatau Steel tersandung dugaan kasus korupsi.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: JokowiMarahCyn

"Belum tentu merusak elektabilitasnya. Sebab, dugaan korupsi Romi bersifat personal dan hanya akan merugikan PPP," ungkap dia.

Bahkan, kata Ujang, rakyat Indonesia tidak kecewa terhadap pemerintah Jokowi dari rentetan OTT KPK tersebut. Rakyat bakal menganggap, aksi OTT KPK murni urusan hukum.

"Menurut hemat saya, masyarakat biasa-biasa saja dalam melihatnya," pungkas dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy terjaring OTT KPK di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/3/2019). PPP ialah partai pendukung Jokowi dalam pilpres 2019.

Setelah menangkap Romi, KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan jual beli jabatan di Kemenag. Dalam kasus itu, Romi diduga menerima suap dari pejabat Kemenag.

Sepekan setelah penangkapan Romi, KPK kembali melakukan OTT, Jumat (22/3/2019). Kali ini, salah seorang Direktur Krakatau Steel terjaring OTT KPK. Sebagai informasi, Krakatau Steel ialah BUMN yang bergerak dibidang produksi baja.(mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KH Maruf Amin: Kalau tak Mau Pilih Pak Jokowi, Pilih Saya Saja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler