Pengamat: PDIP Belum Punya Kader Berkualifikasi Setara Bu Mega

Minggu, 30 April 2017 – 19:19 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Haryadi menilai sampai saat ini belum ada kader PDIP yang pantas menggantikan Megawati Soekarnoputri di pucuk pimpinan partai berlambang kepala banteng itu. Menurutnya, sosok Megawati sudah benar-benar melekat dengan PDIP.

Haryadi menuturkan, prasyarat bagi partai politik besar adalah memiliki ideologi, ada kepemimpinan yang berpengaruh kuat, memiliki kader dan simpatisan yang militan, serta ada sumber pendanaan tepercaya. Dalam pengamatan Haryadi, PDIP bisa memenuhi prasyarat sebagai partai besar karena ada sosok Megawati.

BACA JUGA: PDIP Masih Butuh Megawati untuk Mengawal Jokowi dan NKRI

“Bahkan sesungguhnya secara kelembagaan PDI-Perjuangan nyaris identik dengan Megawati,” ujar Haryadi, Minggu (30/4).

Namun, Haryadi juga melihat kondisi itu menjadi kelebihan sekaligus kelemahan PDIP. Kelebihannya karena setiap konflik internal bisa segera selesai dan terkonsolidasi begitu Megawati membuat keputusan.

BACA JUGA: Ahok Bisa Menang Andai Ikut Pilkada di Provinsi Ini

“Jadi, ada semacam mekanisme penyelesaian konflik secara damai lewat keputusan final Megawati sebagai ketua umum partai. Daya pengaruh dan wibawanya begitu besar dalam menjaga keseimbangan dan kemajuan partai,” ulasnya.

Kelemahannya, sambung Haryadi, mekanisme partai secara kelembagaan menjadi amat bergantung kepada kualifikasi kepemimpinan Megawati. Sejauh ini PDIP memang tak menghadapi persoalan substansial karena kepemimpinan Megawati.

BACA JUGA: Sangat Berisiko Jika PDIP Usung Ahok di Pilkada Bali

Namun, Haryadi juga melihat Megawati berupaya mencegah pengultusan individu dengan membangun sistem pengaderan kepemimpinan. Dari situ, muncullah kader-kader PDIP sebagai petugas partai yang bisa duduk di posisi-posisi penting di lembaga legislatif, eksekutif ataupun struktur kepenguran.

Lantas, apakah di antara kader-kader PDIP sudah ada yang patut menggantikan Megawati di posisi ketua umum? “Belum ada. Secara objektif, PDI Perjuangan dengan segenap dinamika dan tantangan yang dihadapinya masih tetap membutuhkan hadirnya Megawati,” sambung Haryadi.

Meski demikian Haryadi juga memaklumi ketika Megawati melontarkan isyarat untuk pensiun dari urusan politik karena lelah. Hanya saja, Haryadi menganggap Megawati tetap yang terpatut untuk memimpin PDIP saat ini.

“Setidaknya dalam konstelasi politik Indonesia, masih perlu satu periode kepemimpinan lagi untuk Megawati mengawal partai dan petugas-petugas partainya yang ada dalam posisi kunci, sambil mematangkan proses pengaderan untuk transisi kepemimpinan PDIP setelah tuntas satu periode mendatang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Megawati dalam peringatan 17 tahun Banteng Muda Indonesia (BMI) di Menteng, Jakarta, pada 30 Maret lalu melontarkan pernyataan mengejutkan. Putri Proklamator RI Bung Karno itu mengaku sebenarnya sudah ingin pensiun sejak tahun lalu.

"Orang bilang, masa Bu Mega terus jadi ketua umum. Saya sebetulnya pensiun tahun lalu karena tidak mudah memimpin di republik ini," ujar Megawati.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok-Djarot Keok, PDIP Masih Sulit Move On


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler