jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai pernyataan Presiden Joko Widodo di acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Jokowi tentang pemimpin ideal Indonesia berkaitan erat dengan sosok Ganjar Pranowo.
Menurutnya, selama ini publik memahami Ganjar sebagai pribadi yang dekat dengan masyarakat.
BACA JUGA: Respons Hasto Kristiyanto Soal Meroketnya Elektabilitas PDIP dan Ganjar Pranowo
Karyono mengatakan kriteria pemimpin yang Jokowi sebutkan bisa dimaknai secara eksplisit, implisit, dan semiotika.
Jokowi memang tidak eksplisit menyebut nama calon pemimpin yang dia maksudkan karenanya pernyataan tersebut bisa dimaknai berlaku untuk siapapun calon presiden yang ingin maju di kontestasi pilpres 2024.
BACA JUGA: SAG Garut Gelar Doa Bersama dan Memantapkan Dukungan untuk Ganjar Pranowo
"Dalam perspektif semiotika, bisa saja pernyataan Jokowi mengarah pada sosok Ganjar Pranowo. Salah satu indikatornya misalnya, dari hasil beberapa lembaga survei menunjukkan Ganjar dipersepsikan merakyat," kata Karyono di Jakarta, Selasa (16/5).
Berdasarkan survei SMRC, Mei 2023 bakal calon presiden 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo dinilai unggul dari segi kejujuran dan perhatian kepada rakyat.
BACA JUGA: Ditanya Soal Partai yang Ingin Digaet Mendukung Ganjar, Puan Ungkap Kode Kuning
Bagi pemilih dua sifat itu penting harus dimiliki pemimpin yang akan maju sebagai calon presiden.
"Hasil survei tersebut berkorelasi dengan kriteria yang disampaikan Presiden Joko Widodo," ujar Karyono.
Saat pidato dalam acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Jokowi menyampaikan, Indonesia butuh sosok pemimpin yang kuat, berani, antikorupsi, bisa merawat demokrasi, memahami kebutuhan rakyat, dan mengerti bagaimana memaksimalkan potensi untuk kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak masyarakat memilih sosok yang tepat untuk memimpin negara ini.
Karyono melanjutkan, pernyataan Jokowi tersebut lebih menekankan pada prinsip dan kriteria seorang pemimpin yang harus peduli nasib rakyat, pemimpin yang tidak hanya duduk di belakang meja tetapi yang turun ke bawah untuk memahami permasalahan konkret yang rakyat hadapi.
Pemimpin yang memahami berbagai tantangan bangsa, pemimpin yang berani membela rakyatnya, pemimpin yang mampu membawa kemajuan bangsa dan negara.
"Jokowi mengimbau jangan menjadi pemimpin yang elitis, tetapi jadilah pemimpin yang menyatu dengan rakyat," pungkas Karyono. (flo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi