Pengamat: Popularitas Uu Dongkrak Elektabilitas Rindu

Kamis, 07 Juni 2018 – 23:29 WIB
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Foto Instagram

jpnn.com, JAWA BARAT - Pasangan Calon Gubernur nomor urut satu Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (RINDU), unggul dalam survey yang digelar Indikator Politik Indonesia.

Berdasarkan survei yang digelar sejak Maret hingga Mei 2018, Cagub Ridwan Kamil unggul dari Cagub Dedi Mizwar dengan raihan 39,5% berbanding 36,9%

BACA JUGA: Ridwan Kamil Gagal Memberantas Intoleransi di Bandung

Survei Indikator juga merilis hasil yang menyimulasikan jika cagub dan cawagub berpasangan, maka elektabilitas pasangan RINDU juga unggul dengan angka 40,9% dibanding pasangan 4DM yang meraih 35,6%.

Pasangan nomor urut tiga Sudrajat - Akhmad Saikhu (Asyik) di tempat ketiga dengan 5,3% dan pasangan Tb Hasanudin - anton Charliyan (Hasanah) di posisi juru kunci dengan capaian 2,7%.

BACA JUGA: Rindu Ajak Warga Nikmati Ngabuburit Seru

"Segala kemungkinan masih mungkin terjadi, namun melihat kecenderungannya, RINDU unggul," ujar Pengamat politik, sekaligus dosen di Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Padjadjaran Firman Manan.

Firman juga mengingatkan bahwa, waktu pencoblosan tinggal 20 hari lagi. Biasanya menjelang hari-hari pencoblosan, maka menurut Firman, pemilih sudah semakin yakin akan pilihan mereka.

BACA JUGA: Inilah Nawaitu 9 Program Unggulan Pasangan Rindu

Sehingga kecenderungan berubahnya relatif kecil.

"Waktu kritis dalam 20 hari ke depan ini akan menentukan, karena hasil survey ini tipis perbedaannya," ungkapnya

Firman juga menemukan data menarik. Dalam simulasi calon gubernur, Kang Emil unggul di angka 39,5, dan Deddy Mizwar di angka 36,5. Sementara saat simulasinya adalah pasangan calon, pasangan RINDU naik menjadi 40,9 sementara pasangan 4DM turun jadi 35, 6.

"Ini bisa berarti, faktor cawagub RINDU, Kang Uu mulai mendorong elektabilitas RINDU, sementara Kang Dedi Mulyadi menurunkan elektabilitas 4DM," terangnya.

Menurut Firman, ini terjadi karena dua hal. Pertama, faktor popularitas Kang Uu yang menjadi lebih rajin turun ke daerah-daerah sehingga meningkatkan popularitas dia.

Selain itu faktor debat publik kedua, di mana dibanding debat pertama penampilan Kang Uu terlihat jauh lebih baik.

"Karena debat ini dilihat pemilih potensial, ini bisa mendorong elektabilitas pasangan RINDU," tuturnya.

Diakui Firman, selama ini ada semacam analisis, sebagai cawagub Kang Uu tidak menaikan elektabilitas, sementara Dedi Mulyadi mendorong elektabilitas Demiz.

"Dengan adanya hasil survei ini, analisis tersebut terbantahkan dengan sendirinya, Uu mendongrak RINDU, sementara Dedi Mulyadi membuat 2 DM terpuruk" jelas Firman.

JIka ini bisa terus berlangsung, menurut Firman, bukan tidak mungkin marginnya bisa semakin menjauhkan RINDU dari pasangan 4DM.

Dijelaskan Firman, faktor-faktor tadi, jika dimanfaatkan dengan baik, berpotensi meningkatkan suara RINDU dan menjauhkan margin pasangan RINDU dari pasangan 4 DM.

Karena itu, Firman menyarankan, dalam 20 hari terakhir menjelang pencoblosan harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya saat debat publik ketiga pada 22 Juni.

"Karena ini debat publik terakhir, orang akan penasaran dan ini harus dimanfaatkan oleh pasangan RINDU dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.

"Performa pasangan RINDU harus maksimal, tawaran visi dan program juga harus lebih jelas dan konkrit, terlihat perbedaanaya dibanding pasangan calon lain," tegasnya.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang Emil Panen Dukungan dari SACI dan PASI


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler