jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari LIPI, Ikrar Nusa Bakti, meyakini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bakal ikut dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang. Ikrar menegaskan, andai gubernur yang dikenal dengan nama Jokowi itu tidak diusung di Pilpres, maka hal itu akan menambah panjang daftar kesalahan pengambilan keputusan yang pernah dilakukan PDI Perjuangan (PDI-P).
"Kalau Jokowi tidak ikut dalam Pilpres 2014 mendatang, ini akan menambah daftar kesalahan keputusan yang diambil oleh PDI-P. Kesalahan terakhir yang tercatat adalah soal Pemilukada di Bali di mana PDI-P mengalami kekalahan telak," kata Ikrar dalam diskusi di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (2/9).
BACA JUGA: Honorer K2 Usia Tua Didahulukan
Namun Ikrar yakin PDIP tak akan mengulangi kesalahan pada Pilpres 2014. Menurutnya, kemungkinan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengusung Jokowi memang terbuka lebar. "Itu dapat kita lihat dari pernyataan Puan Maharani yang sering bilang tidak tertutup kemungkinan Jokowi maju dan berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 2014," tegasnya.
Kalau Jokowi maju bersama JK, menurut Ikrar, konvensi calon presiden yang digelar oleh Partai Demokrat bakal mubazir. "Kalau Jokowi nyapres, sekitar 61 persen suara Partai Demokrat akan mendukung Jokowi. Mudah-mudahan PDI-P tidak salah lagi dalam mengambil keputusan strategis di Pemilu 2014," katanya.
BACA JUGA: Angie Ngaku Dicecar Banyak Soal PON Riau
Sementara jika Megawati tetap menjadi capres PDIP pada Pilpres mendatang, Ikrar yakin keputusan itu akan memicu resistensi. Sebab, akan sangat sulit bagi Megawati memenangi Pilpres.
"Kan sudah dua kali ikut Pilpres dan kalah. Kalau dimajukan lagi, resistensinya sangat tinggi," kata Ikrar.
BACA JUGA: KontraS Siap Investigasi Nama Hilang di Hambalang
Dikatakannya, penyumbang suara terbesar pasangan Mega-Pro dalam Pilpres 2009 berasal dari anak muda pendukung Prabowo. "Karena itu, yang tebaik adalah Megawati mendukung Jokowi berpasangan Prabowo Subianto," sarannya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Minta PLN Lakukan Langkah Darurat
Redaktur : Tim Redaksi