jpnn.com, JAKARTA - Kinerja dan terobosan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai telah memberikan dampak positif bagi perusahaan pelat merah.
Penilaian itu disampaikan pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto dalam keterangan resminya pada Rabu (23/3/2022).
BACA JUGA: Didukung HIPMI, Erick Thohir Pemimpin Muda yang Dibutuhkan Indonesia
Toto menilai berkat gebrakan salah satu menteri terbaik Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, terjadi peningkatan dan perbaikan di berbagi sektor kerja BUMN.
“Ada beberapa improvement yang sudah dilakukan oleh Erick Thohir. Saya kira itu langkah-langkah yang relatif baik,” ujar Toto.
BACA JUGA: Didukung HIPMI Jadi Capres, Erick Thohir Terbukti Punya Kemampuan Politik
Toto menjelaskan gebrakan konkret yang dilakukan Erick Thohir seperti membentuk holding BUMN, melakukan marger, membubarkan BUMN “hantu”, komitmen berantas korupsi dan melaporkannya kepada pihak berwajib.
Selain itu, mendorong pemimpin muda hingga gerak cepat dalam memulihkan kembali perekonomian nasional pasca-resesi akibat Covid-19.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Tunjuk Frans Marganda Jadi Dirut Baru PT RNI
“Misalnya percepatan proses membuat beberapa holding company baru di BUMN. Kemudian juga proses restrukturisasi di beberapa BUMN yang bermasalah. Termasuk bagaimana juga mempercepat recovery setelah Covid-19 yang sudah hampir 2 tahun ini," kata Toto.
Menurut Toto, atas keberhasilan sejumlah manuver tersebut, Erick Thohir perlu mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai pihak.
Apresiasi dan dukungan yang tinggi kepada Erick Thohir akan menjadi stimulus agar Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu terus bekerja dan memberikan yang terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu, Toto juga menilai ketegasan dan keberanian yang ditunjukkan dalam kepemimpinan Erick Thohir telah berhasil membuat citra Kementerian BUMN menjadi lebih positif.
Lebih lanjut, Toto mengatakan Erick pemimpin yang cukup berani dan tegas menindak keras oknum-oknum koruptif, tanpa ragu melaporkan dugaan kasus tindak pidana korupsi seperti kasus Jiwasraya, Asabri maupun kasus Garuda Indonesia.
"Yang perlu digarisbawahi beberapa improvement yang sudah kelihatan. Misalnya upaya untuk menegakkan prinsip Good Corporate Governance (GCG), penyelesaian kasus Jiwasraya, Asabri, Garuda Indonesia, dan lain-lain," beber Toto.
Menurut Toto, tindakan Erick Thohir melaporkan para oknum di BUMN sebagai upaya perbaikan kedepan dalam menciptakan Good Corporate Governance (GCG) bagi internal BUMN.
"Itu merupakan upaya-upaya dalam rangka perbaikan sisi kualitas GCG supaya menjadi pembelajaran dan tidak terjadi lagi praktik yang kira-kira akan merugikan bagi kepentingan BUMN," imbuh Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia tersebut.
GCG sendiri adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas guna mewujudkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai etika usaha.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich