JAKARTA – Bila saat ini lagi hangat-hangatnya wacana soal koalisi Partai Golkar dengan PDIP, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari justru mengatakan hal itu tidak mungkin terjadiSebab, sangat tidak menguntungkan bila Megawati Soekarnoputri dipasangkan dengan HM Jusuf Kalla.
“Justru menurut saya, koalisi antara Golkar dengan PDIP itu mustahil terjadi,” kata Qodari saat menjadi pembicara dalam dialektika demokrasi di Press Room DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jum'at (29/8).
Qodari menjelaskan bahwa koalisi itu ada tiga macam
BACA JUGA: Salah Tangkap, Kesalahan Polisi
Pertama, koalisi pada pemilu legislatifBACA JUGA: KPK Belum Terima Audit BPKP
“Kalau pada pemilu legislatif, rasanya tidak akan ada yang koalisi karena masing-masing parpol akan jalan sendiriTapi menurut Qodari, koalisi di pilpres antara Golkar dan PDIP mustahil terjadi karena PDIP sudah menentukan capresnya, yakni Megawati selaku Ketua Umum PDIP
BACA JUGA: Any SBY Serahkan Mobil Pintar
Sementara Golkar tentu akan mengajukan HM Jusuf Kalla sebagai cawapresnya, padahal Jusuf Kalla saat ini adalah wapres dari SBY atau pemerintahan saat ini, dimana PDIP menjadi oposisi“Sehingga kalau Mega dipasangkan dengan Jusuf Kalla, justru akan sangat merugikan Mega dan PDIP-nyaJadi, mustahil koalisi PDIP-Golkar itu,” katanya.Kecuali, ulas Qodari, jika yang dipasangkan dengan Mega bukan Jusuf Kalla melainkan kader Golkar lainnya, misalnya Agung Laksono, Aburizal Bakrie atau lainnya“Tapi saya yakin itu tidak akan mendapat restu dan dukungan di DPP Golkar,” kata Qodari.
Sementara untuk koalisi di pemerintahan, Qodari menyarankan cukup koalisi itu dibangun antara 3 atau 4 pemenang partai pemenangSebab, katanya, kalau koalisi dibangun dengan banyak partai, justru tidak efektif juga karena biasanya banyak partai yang akhirnya bermain dua kaki.(eyd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BOA Beli 10 Unit Minibus
Redaktur : Tim Redaksi