jpnn.com - PSM Makassar dihadapi tantangan berat dalam mengarungi musim 2023/2024 mendatang.
Skuad besutan Bernardo Tavares diketahui bakal berjuang di sejumlah bergengsi, salah satunya ialah play off Liga Champions Asia.
BACA JUGA: PSM Makassar Kembali Amankan Aset Mudanya
Pada play off ini, PSM Makassar harus beradu kekuatan dengan Bali United, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan PSSI.
Jika mampu memenangkan pertandingan ini yang menggunakan sistem tandang-kandang, PSM masih harus menjalani partai play off level Asia.
BACA JUGA: Begini Nasib Everton Nascimento Seusai Membawa PSM Juara Liga 1
Namun, jika kalah dari Bali United, PSM otomatis langsung bermain di kompetisi level kedua Asia, yakni AFC Cup.
Situasi inilah yang harus dihadapi oleh PSM di musim depan.
BACA JUGA: Kenzo Nambu Bertahan di PSM Makassar, Intip Durasi Kontraknya
Wiljan Pluim dan kawan-kawan bukan hanya turun di kompetisi domestik, tetapi juga internasional.
Pengamat sepak bola Assegaf Razak menilai PSM memiliki tantangan yang lebih berat di musim 2023/24. Terlebih Pasukan Ramang berstatus juara bertahan Liga 1.
"Ya, tantangannya berat. Status juara bertahan pasti harus lebih baik dari tim lainnya," kata Assegaf Razak kepada JPNN.com, Rabu (31/5).
Untuk menghadapi jadwal yang padat, lanjut Assegaf, PSM harus memiliki skuad mumpuni.
"Ya, kekuasaan PSM harus rata, baik pemain inti maupun cadangan karena mereka memiliki pertandingan yang padat," tambahnya.
Assegaf pun berharap jajaran manajemen PSM mendatangkan pemain berkualitas, terutama pemain asing.
"Saat ini ada regulasi tambahan pemain asing. Jadi, harus mendatangkan pemain baru yang bagus," ujar dia.
Sekadar diketahui, hingga saat ini PSM baru mendatangkan satu peain baru, yakni Rizky Pellu yang sebelumnya memperkuat Bali United.(mcr29/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : M. Srahlin Rifaid