Pengamat Sospol Ini Sarankan Kongres HMI Dihentikan Secara Permanen

Sabtu, 05 Desember 2015 – 06:15 WIB
Suasana di Polresta Pekanbaru saat salah satu korban pemukulan dalam kericuhan Kongres HMI pertama kali terjadi. Foto: Riau Pos / JPNN.com

jpnn.com - PEKANBARU - Masyarakat Riau di Kota Pekanbaru turut merasakan dampak ketidaknyamanan seiring berlangsungnya kongres HMI. 

Pengamat sosial politik Riau Dr Moris Adidi Yogia MSi menyarankan agar kepolisian dapat bertindak sesuai SOP, merekomendasikan penghentian kongres secara permanen.

BACA JUGA: Indah Banget, Muncul Fenomena Matahari Kembar di Tarakan

Seperti yang terjadi selama berlangsungnya kongres. Sejak dimulainya, serangkaian aktivitas massa HMI yang datang sebenarnya telah memperlihatkan adanya potensi konflik. 

Situasi ini menurut Moris juga telah terdeteksi oleh 
kepolisian. Namun, diprediksi adanya tawaran panitia untuk menjamin tidak adanya kerusuhan serta menjamin kondusif situaisi, membuat kepolisian beritikad baik dengan mengizinkan kongres terus berjalan.

BACA JUGA: Kericuhan Kongres HMI Tak Terkendali, Kapolda: Jika Tak Selesai, Tutup Saja!

‘’Kepolisian dalam hal ini sesuai tugasnya sudah beritikad baik. Segala hal terkait keamanan sudah dilakukan untuk terciptanya keamanan publik,’’ kata Moris.

Hal tersebut kata pengamat ini, terlihat dengan kurangnya tekanan atau tindakan tegas di lapangan yang dilakukan polisi. Alasannya situasi masih bisa terkendali. ‘’Saya melihat polisi masih memandang alumni HMI yang sebagiannya merupakan tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh besar di negeri ini,’’ lanjutnya.

BACA JUGA: Kepergok Mesum Dengan Bukan Suaminya Di Hotel Melati, Begini Jadinya

‘’Sekarang ini, polisi harus sudah melakukan SOP. Sebagai ormas (HMI) untuk perpanjangan pelaksanaan kongres sudah ditoleransi kepolisian. Namun, realitanya HMI gagal, tidak dapat menjaga situasi kondusif di Pekanbaru. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat di Riau. Bisa jadi 
karena ini, memicu masyarakat nantinya yang menghentikan kongres,’’ sambungnya.

Menurut Moris, tindakan kepolisian sudah tepat. Kegagalan terjadi pada panitia pelaksana kongres. 

“Hebatnya kita itu, masak fasilitas diberikan kepada ormas yang merusak, yang menganggu ketertiban umum. Panitia gagal untuk menjamin situasi kondusif. Tindakan polisi tepat, sudah toleransi,” pungkasnya.(mxi/mxk/MXO/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Ricuh, Wakapolresta: Kongres HMI Tak Mungkin Dilanjutkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler