jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik M Sukron meragukan klaim tentang Partai NasDem sebagai partai yang memenangkan paling banyak calon kepala daerah provinsi di Pilkada Serentak 2018. Menurutnya, klaim kemenangan itu bersifat semu karena calon kepala daerah usungan NasDem yang menang pilkada tak seluruhnya kader sendiri.
“Seharusnya kemenangan dilihat dari berapa kader partai yang berhasil memenangi pilkada, bukan jumlah dukungan kepada paslon (pasangan calon, red),” kata Sukron, di Jakarta, Minggu (1/7).
BACA JUGA: Polisi Harus Tangkap Pemicu Kekisruhan Pilkada Taput
Direktur Eksekutif Segitiga Institute itu mengatakan, NasDem tidak bisa serta-merta mengklaim sebagai parpol yang menang paling banyak di Pilkada Serentak 2018. Menurutnya, jika sebuah partai hanya menggenapi syarat dukungan bagi paslon yang telah didukung partai-partai besar, tidak semestinya mengklaim kemenangan.
“Apalagi kalau sampai dibesar-besarkan. Itu namanya kemenangan semu,” imbuhnya.
BACA JUGA: Nono Sampono Menyerukan untuk Rekonsiliasi Usai Pilkada
Seharusnya, kata Sukron, yang lebih layak mengklaim kemenangan di pilkada adalah partai yang mampu memenangkan kadernya sebagai kepala daerah. “Karena dari sinilah dapat terlihat keberhasilan kaderisasi kepemimpinan partai tersebut,” ujarnya.
NasDem berdasar hasil hitung cepat Pilkada Serentak 2018 telah mengantar tiga kadernya memenangi pemilihan gubernur. Yakni Viktor Laiskodat di NTT, Herman Deru di Sumatera Selatan dan dan Ali Mazi di Sulawesi tenggara.
BACA JUGA: Tiga TPS di Jatim Lakukan Pemungutan Suara Ulang
Viktor dan Ali Mazi sebelum masuk NasDem merupakan politikus Golkar. Sedangkan Herman Deru baru masuk Partai NasDem ketika mau mendaftar sebagai calon gubernur pada Pilgub Sumsel.
“Kalau modelnya naturalisasi seperti itu wajar saja kalau ada pertanyaan soal kaderisasi kepemimpinan di partai itu,” kata Sukron.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, jago-jago partainya di pemilihan gubernur menang di 11 dari 17 provinsi yang ikut Pilkada Serentak 2018. Menurutnya, capaian itu telah melebihi target.
"Ada sebelas yang menang, melebihi sedikit. Target sepuluh cukup," ujar Paloh saat ditemui di kantor DPP Partai Nasdem.
Hanya saja, NasDem cuma menempatkan empat kadernya yang menang pemilihan gubernur di 11 provinsi. Yakni tiga kader sebagai gubernur dan satu kader sebagai wakil gubernur.
Di sisi lain, PDI Perjuangan berhasil mendudukkan tujuh kadernya pada pemilihan gubernur. Yakni empat kader sebagai gubernur dan tiga kader sebagai wakil gubernur.(aim/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panas, Massa Ancam Gantung Ketua KPU Donggala
Redaktur : Tim Redaksi