jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Rakhine state, Myanmar, berpotensi mengundang gerakan kelompok teroris dari Indonesia.
Bahkan, berdasar informasi yang diterimanya, sudah ada beberapa orang yang berangkat. “Masih sedikit. Belum jelas berapa (jumlahnya). Di bawah sepuluh,” ungkap dia saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
BACA JUGA: Retno Marsudi Usulkan Formula 4+1 ke Aung San Suu Kyi
Ketika ditanyai mengenai informasi tersebut, Menko Polhukam Wiranto enggan banyak komentar. Dia hanya menegaskan bahwa sikap pemerintah terhadap kondisi di Myanmar sudah jelas disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
”Kita memberikan satu atensi khusus. Seperti pertimbangan presiden semalam (Minggu malam),” terang dia.
BACA JUGA: Militer Myanmar Bakar Ratusan Jasad Warga Rohingya demi Tutupi Bukti
Namun demikian, Wiranto memastikan bahwa langkah yang diambil pemerintah tidak lantas mencampuri urusan pemerintah Myanmar dengan negaranya sendiri.
”Di sisi lain kami tetap prihatin, menyesalkan itu terjadi. Sehingga bantuan apapun yang dibutuhkan mereka (Indonesia berikan),” terang mantan panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu.
BACA JUGA: Semoga Utusan Jokowi Mampu Selesaikan Kasus Rohingya
Wiranto juga memastikan, langkah yang dilakukan pemerintah sudah terorganisir dan melalui pertimbangan matang. ”Dalam batas hukum internasional, kan gitu,” imbuhnya.
Karena itu, dia meminta tidak ada gejolak di dalam negeri. ”Nggak usah diributkan. Dalam negeri nggak usah ribut,” tambah dia.
Sebab, pemerintah sudah melakukan upaya maksimal untuk membantu negara tetangga.
Sementara itu, lokasi konflik antara aparat myanmar ada di Rakhie bagian utara. Berdasarkan peta yang diterima Jawa Pos, kawasan konflik tersebut dimulai dari Ponnagyun dan Sittwe dan sisi utaranya hingga menjelang perbatasan dengan Bangladesh. Konflik tidak sampai meluas ke Rakhine bagian selatan.
Sementara, para pengungsi yag tidak mampu menjangkau perbatasan karena alasan jarak memilih berkumpul di lokasi-lokasi yang dianggap aman. Salah satunya di kawasan pesisir Rathedaung. (and/syn/byu/lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Sayang Rohingya, Jangan Kepung Candi Borobudur
Redaktur & Reporter : Soetomo